Sukses

Maling Bobol Kantor DPD Partai Berkarya Surabaya, Apa yang Raib?

DPD Partai Berkarya Kota Surabaya mengalami kerugian sekitar Rp 60 juta-Rp 70 juta karena kantor dibobol maling. Barang-barang berharga raib tak bersisa.

Surabaya - DPD Partai Berkarya Kota Surabaya mengalami kerugian sekitar Rp 60 juta-Rp 70 juta karena kantor dibobol maling. Barang-barang berharga raib tak bersisa.

Peristiwa yang terjadi di Jalan Kutisari 54-55 Surabaya pertamakali diketahui oleh Hakim Ketua DPD Partai Berkarya Kota Surabaya, Usman Hakim sekitar pukul 16.00 WIB, Kamis, 18 Juli 2019, demikian dilansir suarasurabaya.net.

"Kejadiannya jam 4 sore. Pas kebetulan saya ingin mencari ijazah, rencana buat mencalonkan jadi wali kota independen makanya saya mencari-cari berkas," kata Usman saat di Mapolsek Tenggilis.

Usman menuturkan, sore itu ia hendak mengambil berkas-berkas penting yang ada di kantornya. Ia tidak merasa curiga karena kondisi kantornya terlihat baik dari luar. Namun, ketika masuk, barang-barang seisi kantor sudah tidak ada.

"Yang hilang meja pimpinan dua, kursi, ijazah, AC, komputer, kipas angin dan rekening-rekening bank," tuturnya.

Saat ditanya perihal kerugian dari pembobolan tersebut, Usman menyebutkan jika kerugian ditaksir Rp 60 sampai Rp 70 juta.

Usman menuturkan, ada sekitar 10 orang yang diberi tanggung jawab untuk menjaga kantor tersebut. Namun, 10 orang itu tak merespon saat dihubungi. Bahkan nomor ponsel beberapa di antaranya tidak aktif.

Kompol Totok Sumariyanto Kapolsek Tenggilis membenarkan peristiwa tersebut. Pihaknya sudah  olah TKP dan memeriksa beberapa orang yang disodorkan oleh pelapor. Polisi masih mendalami kasus ini.

"Benar, sudah kami lakukan olah TKP dan periksa saksi termasuk pelapor dan beberapa nama yang disodorkan," kata Totok.               

 

(Tito Gildas, Mahasiswa Universitas Indonesia)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perampokan Minimarket Kembali Terjadi di Surabaya

Sebelumnya, perampokan minimarket kembali terjadi di Surabaya, Jawa Timur. Perampokan terjadi di Jalan Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu, 17 Juli 2019 sekitar pukul 23.30 WIB.

Sebelumnya, sebuah minimarket di Jalan Tambak Deres juga menjadi sasaran perampokan pada Senin, 15 Juli 2019, sekitar pukul 03.00 WIB.

AKBP Sudamiran Kasatreskrim Polrestabes Surabaya mengatakan, ciri-ciri pelaku dari kedua perampokan tersebut sama.

"Iya sama. Masih kita dalami dan dalam penyelidikan, mudah-mudahan dalam waktu dekat kita tangkap," ujar Sudariman pada Kamis, 18 Juli 2019, seperti dikutip dari laman suarasurabaya.net.

AKBP Sudariman mengaku akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Ia berjanji akan menangkap pelaku perampokan minimarket yang beroperasi di Surabaya secepatnya.

Sebelumnya, ada kesamaan modus dari dua kejadian perampokan minimarket di Surabaya yang terjadi tak kurang dari satu minggu tersebut. Pertama, pelaku sama-sama beralasan ingin membeli rokok. Kedua, pelaku juga langsung menodongkan senjata tajam ke arah pegawai dan keduanya memakai motor Supra 125.

Sementara itu, pada 4 Juli di Sidoarjo juga mengalami kasus perampokan. Perampok spesialis minimarket berulah di Tanggulangin. Para perampok mengancam pegawai yang berjaga dengan senjata tajam.

Perampok tersebut mendapatkan hasil Rp 30 juta. Enam hari berselang, aksi serupa terjadi di Taman. Modusnya sama. Banditnya beraksi dini hari. Bedanya, uang yang dibawa Rp 48 juta.

Kapolresta Sidoarjo Kombespol Zain Dwi Nugroho menuturkan, dalam rentang waktu itu, pihaknya mendapatkan kabar lain. Kasus perampokan serupa juga terjadi di Beji, Pasuruan, Sabtu (6/7). "Dalam sepekan, ada tiga kejadian," katanya.

Polres Sidoarjo kemudian menganalisis residivis spesialis pencurian dengan kekerasan.  Hasilnya sesuai ekspektasi. Jajarannya mengantongi identitas terduga pelaku, yaitu TSP (28) dan AH (31).

TSP digerebek saat berada di rumahnya yang bertempat di Desa Kali Pecabean, Candi. Sementara AH di tempat setelah terjadi aksi kejar-kejaran dengan polisi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.