Sukses

Surabaya Punya Potensi Bisnis Industri Kreatif hingga Distributor

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Surabaya menilai, Surabaya memiliki peluang bisnis potensial di industri kreatif hingga usaha menjadi distributor.

Surabaya - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Surabaya menilai, Surabaya memiliki peluang bisnis potensial di industri kreatif hingga usaha menjadi distributor.

Wakil Ketua Umum HIPMI Surabaya, Anantha Wijaya menyampaikan hal itu saat menggelar pertemuan dengan Karang Taruna (Kartar) Surabaya. HIPMI dan Karang Taruna Surabaya menjajaki upaya kerja sama mengurangi pengangguran di Surabaya.

Salah satunya melalui pendampingan dan pelatihan di tiap kampung Surabaya. HIPMI bersama karang taruna akan menggali potensi bisnis yang ada di kampung. Meski belum ada perjanjian tertulis, kedua organisasi ini telah berkomitmen mengurangi angka pengangguran bersama di Surabaya.

"Kita itu membantu untuk menciptakan pengusaha-pengusaha muda yang jauh lebih banyak dan berkualitas untuk Surabaya. Ibaratnya, kalau pengusaha ini tumbuh atau bertambah, angka pengangguran akan berkurang," tutur dia, seperti dikutip dari laman suarasurabaya.net, Sabtu (20/7/2019).

Ia menuturkan, Surabaya memiliki peluang bisnis potensial seperti bisnis industri kreatif hingga usaha menjadi distributor. Dalam pertemuan ini, para anggota dari masing-masing organisasi juga bisa saling menjajaki mengenai kerja sama bisnis yang dimiliki anggota.

Anantha mengatakan, program ini akan terealisasi secepatnya pada 2019. Program pendampingan dan pelatihan bisnis di kampung Surabaya diharapkan dapat terealisasikan September 2019.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Surabaya Sudah Perlu Rumah Sakit Bedah Sentral

Sebelumnya, akademisi dari Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Sukma Sahadewa, menilai Kota Surabaya sudah seharusnya punya Rumah Sakit Bedah Sentral untuk meneruskan program kesiagaan Call Center 112 milik Pemkot Surabaya.

"Harapan kita masyarakat secara langsung dapat tertangani bilamana ada kecelakaan di jalan dan penanganan musibah bencana seperti kebakaran," kata Sukma di Surabaya, Jumat, 19 Juli 2019 dilansir Antara.

Dengan adanya rumah sakhit khusus yang dilengkapi dengan Unit Gawat Darurat (UGD) tersebut, penanganan terhadap korban kecelakaan, kebakaran atau musibah lainnya di Surabaya bisa dilakukan dengan cepat dan akurat.

"Bagus lagi kalau ditambahkan lagi ICU (Intensive Care Unit) dan PICU (Pediatric Intensive Care Unit) yang terintegrasi secara holistik dalam penanganan kegawat daruratan masyarakat," ujar Ketua Lembaga Kesehatan Nahdatul Ulama (LKNU) Surabaya ini.

Selama ini, Sukma melihat banyaknya masyarakat yang memerlukan penanganan cepat serta membutuhkan tempat khusus ICU dan PICU. Meskipun rumah sakit Pemerintahan dan swasta sudah memiliki ICU, lanjut dia, namun tidak mencukupi fasilitasnya.

"Dengan penambahan fasilitas ICU dan PICU sangat membantu dalam mengatasi banyaknya kasus kegawatdaruratan di masyarakat," katanya.

ICU sendiri adalah ruang khusus untuk pasien kritis yang memerlukan perawatan intensif dan observasi berkelanjutan, sedangkan PICU adalah ruang perawatan intensif di rumah sakit, bagi anak dengan gangguan kesehatan serius atau yang berada dalam kondisi kritis.

Meski saat ini belum ada rencana soal itu, namun ia berharap agar Wali Kota Surabaya pengganti Tri Rismaharini ke depan harus mampu memikirkan pembangunan sumber daya manusia dalam bidang kesehatan secara holistik.

"Penambahan ambulans gratis tiap kelurahan juga menjadi sarana sinergitas dalam penanganan lebih lanjut dan komprehensif. Ini juga dalam rangka membangun masyarakat menuju Surabaya sehat jasmani, rohani dan sosial.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.