Sukses

Didi Kempot, Dewa Patah Hati Penakluk Generasi Milenial

Baru-baru ini beredar video Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti ikut menyanyikan lagu Sewu Kutho yang dibawa oleh Didi Kempot pada pergelaran wayang kulit Jumat, 2 Agustus 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini beredar video Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti ikut menyanyikan lagu Sewu Kutho yang dibawa oleh Didi Kempot pada pergelaran wayang kulit Jumat, 2 Agustus 2019. Salah satu video tersebut diunggah di twitter oleh salah satu warganet dengan akun media sosial @jarkiyo.

Video tersebut berdurasi sekitar 27 detik . Ia menulis terpantau bapak@Jokowi ikut menyanyikan lagu sewu kutho dengan sumringah. Unggahan @jarkiyo tersebut mendapatkan respons luar biasa dengan 3.855 retweet serta tanda love 11 ribu hingga berita ini ditulis.

Unggahan status tersebut dibalas oleh Presiden Jokowi lewat akun media sosialnya @jokowi.@jokowi menulis Hehe bapak saya penggemar sewu kutho…

Salah satu fans berat Didi Kempot, Fajar Romadhona atau akrab disapa Jarkiyo ini yang kebetulan mengunggah video tersebut juga tak menyangka kalau video itu akan ramai di media sosial.

Bicara soal lagu sewu kutho tak lepas dari nama penyanyi Didi Kempot. Nama Didi Kempot saat ini menyedot perhatian generasi milenial dan warganet. . Pria asli bernama Didi Prasetyo ini sempat menjadi trending topic di twitter pada Juni 2019.

Pria asal Solo ini bahkan disebut menjadi Godfather of Broker Heart alias Dewanya Patah Hati. Sejumlah lagu patah hati yang dipopulerkan Didi Kempot mulai dari Sewu Kutho, Layang Kangen, Jambu Alas, Pantai Klayar dan Cidro.

Mengutip kanal showbiz Liputan6.com, lagu Sewu Kuto menceritakan tentang seorang pria yang ditinggalkan kekasihnya pergi entar ke mana. Sang pria berusaha mencari sampai ke beberapa kota tetapi tidak bertemu.

Sedangkan lagu cidro terdapat dalam album Didi Kempot berjudul Didi Kempot Live in Suriname. Lagu itu menceritakan tentang seorang wanita yang mengkhianati kekasihnya. Padahal pria itu sangat menyayangi perempuan tersebut dan ingin sekali menikahinya.

Lagu Pantai Klayar tersebut sebuah lagu galau yang mempunyai arti menanggung rindu. Single ini ada di album Umbul Jambe Didi Kempot. Lagu itu mengisahkan tentang seseorang yang ditinggal kekasihnya dan memilih untuk berlabuh ke hati yang lain.

Padahal lagu Didi Kempot tak hanya bicara soal cinta dan patah hati. Menurut  Jarkiyo, lagu-lagu Didi Kempot sangat dekat dengan masyarakat proletar.  Lagu-lagu pria kelahiran dari keluarga seniman ini, menurut Jarkiyo bicara soal kehidupan, religi dan bakti kepada orangtua. Misalkan lagu Sewo Siji yang bicara bakti anak kepada orangtua.

"Lagu Cidro jika ditelaah sakit hati karena satu kaya dan satu miskin. Janji tidak ditepati. Kemudian lagu Sewo Siji bicara soal bakti anak kepada orangtua," ujar Jarkiyo saat dihubungi Liputan6.com, Senin (5/8/2019).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Musisi Cerdas

Tak hanya itu, menurut Jarkiyo, Didi Kempot juga sosok musisi yang cerdas. Judul-judul lagu pria yang awal berkarier dari lagu pop dengan upbeat modern ini suka memakai nama-nama tempat seperti Stasiun Balapan, Malioboro, Terminal Tirtonadi, Tawangmangu dan banyak lainnya. Selain itu, lirik lagu Didi Kempot juga mudah dihafal sehingga banyak disukai orang terutama warga Solo.

Ditambah, setiap ada hajatan misalkan pernikahan akan diputarkan lagu milik Didi Kempot. Menurut Jarkiyo, hal itu juga membuat orang pada umumnya suka tak suka mengenal lagu Didi Kempot. Bahkan lagu Didi Kempot, menurut Jarkiyo sudah dikenalkan sejak kecil oleh orangtuanya. Hal itu lewat dari tayangian video cd yang diputar adalah lagu-lagu Didi Kempot.  

 "Jadi bagi orang kebanyakan terutama Jawa dan Solo tahu lagu-lagu Didi Kempot mungkin dari sejak kecil," kata dia.

Anak dari ayah Ratno Edi Gudel dan ibu Umiyati Siti Nurjanah ini mendapatkan julukan kempot yang berarti kelompok penyanyi trotoar.  Didi Kempot aktif di dunia musik pada 1989 dan memulai karier sebagai pengamen. Pada awal karier, Didi Kempot pernah duet dengan Viara lewat single lagu andalan Bungkus Saja pada 1993. Didi Kempot bahkan telah menciptakan sekitar 800 lagu selama bermusik. Meski demikian, ia dikabarkan minim royalti.

3 dari 3 halaman

Memikat Generasi Milenial

Karya-karya pria berusia 52 tahun ini tak hanya dinikmati orangtua saja. Akan tetapi, karyanya sudah memikat generasi milenial.

Salah satunya Jarkiyo yang masih berusia 25 tahun. Jarkiyo menuturkan, dirinya bersama 15 orang-20 orang sempat bela-belain untuk langsung menonton konser Didi Kempot. Ia mengakui sempat kesulitan untuk mencari jadwal manggung Didi Kempot. Ketika ada seseorang yang membagi informasi jadwal manggung Didi Kempot, Jarkiyo mengaku langsung menonton konser Didi Kempot.

"Kami saat itu pemuda yang memakai celana levis, nonton konser bersama orangtua yang juga penikmati Didi Kempot," kata dia.

Bahkan Didi Kempot memiliki perkumpulan fans penikmat lagu Didi Kempot yang juga diusung oleh Jarkiyo seperti sobat ambyar yang terdiri SadBois and SadGerls. Jarkiyo menyebutkan, Didi Kempot salah satu legenda musik Indonesia. "Didi Kempot benar-benar legenda," kata dia.

 

(Kezia Pricilla, Mahasiswa UMN)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.