Sukses

Ratusan Sopir Bentor Surabaya Unjuk Rasa di DPRD Jawa Timur

Ratusan sopir becak motor atau bentor di Surabaya, Jawa Timur kembali unjuk rasa di Kantor DPRD Jawa Timur (Jatim) di Jalan Indrapura pada Senin (5/8/2019).

Surabaya - Ratusan sopir becak motor atau bentor di Surabaya, Jawa Timur kembali unjuk rasa di Kantor DPRD Jawa Timur (Jatim) di Jalan Indrapura pada Senin (5/8/2019).

Pada aksi ini, para pengunjuk rasa meminta bertemu langsung dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Demikian mengutip suarasurabaya.net.

Akan tetapi, ratusan sopir tersebut kecewa karena Gubernur Jawa Timur tidak berada di Surabaya. Khofifah sedang menghadiri kegiatan di Cirebon, Jawa Barat.

Sopir-sopir bentor ini meminta agar pemerintah melepaskan 150 bentor milik anggota paguyuban yang disita petugas. Ketua Paguyuban Rizki Jaya Bentor, Rusli menuturkan, petugas menyita ratusan bentor saat menertibkan di sejumlah wilayah di Surabaya, Jawa Timur antara lain di Jalan Wonokromo, Perak dan kawasan lain di Surabaya.

Akan tetapi, masih belum jelas pemerintah mana yang dimaksud antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya.

"Kami ini rakyat kecil. Mau diapakan kami ini kalau tidak dilindungi?Bentor itu satu-satunya alat kamu mencari nafkah," ujar dia.

Selain itu, para sopir tersebut meminta perlindungan melalui Peraturan Daerah yang secara khusus melegalkan bentor di Jawa Timur.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kata Pengacara

Pengacara Muhammad Soleh yang Mengadvokasi para sopir bentor mengatakan, seperti hanya di Gorontalo, Pemerintah Daerah dapat membuat Perda untuk melindungi Bentor.

"Seharusnya Pemprov Jatim bisa menginisiasi Perda yang bisa melindungi mereka. Akan memalukan kalau tidak bisa," kata dia.

Karena tidak bisa menemui Khofifah, mereka menyampaikan aspirasinya kepada Anggota Komisi A DPRD Jatim.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.