Sukses

Pemkot Surabaya Imbau Warga Tak Buang Sembarangan Limbah Hewan Kurban

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengimbau masyarakat terutama warga yang memotong hewan kurban agar tidak membuang limbah sembarangan.

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengimbau masyarakat terutama warga yang memotong hewan kurban agar tidak membuang limbah sembarangan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Eko Agus Supiadi Sapoetro menuturkan, limbah hewan kurban seperti usus, darah, dan kotoran dapat merusak lingkungan jika dibuang sembarangan.

"Kami juga imbau warga yang memotong hewan kurban agar tidak membuang limbahnya sembarangan terutama di sungai, nanti juga bisa kena sanksi karena ada Perdanya," ujar dia, ditulis Sabtu (10/8/2019).

Sementara itu, Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro menyampaikan, selama Hari Raya Idul Adha, pihaknya akan mengawasi dan menertibakan kepada warga yang membuang limbah kurban sembarangan.

"Saran saya untuk hari minggu itu dikumpulkan (limbah kurban), kemudian kita ambil, prosedurnya bisa melalui surat atau lewat telpon, nanti pasti akan kita ambil," kata Agus Hebi.

Ia menuturkan, Pemkot Surabaya memiliki kantor-kantor cabang kebersihan yang tersebar di beberapa wilayah Surabaya. Masyarakat bisa langsung datang atau menghubungi kantor cabang terdekat untuk pengangkutan limbah atau kotoran hewan kurban.

"Silahkan hubungi kami di kantor cabang kebersihan terdekat, nanti kami akan turun untuk mengangkut kotoran atau limbah hewan kurban,” pesannya.

Namun, bagi warga yang tetap membuang limbah hewan kurban sembarangan atau ke sungai, pihaknya akan memberikan teguran berupa sanksi administratif. Hal ini sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Surabaya No 1 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 5 tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah dan Kebersihan Surabaya.

"Kalau dibuang sembarangan nanti bisa kena sanksi, karena itu juga termasuk pencemaran lingkungan," tegasnya.

Saat ini, pihaknya mengaku sedang melakukan inventarisasi tempat-tempat ibadah yang biasa melakukan pemotongan hewan kurban. Seperti di Masjid Ampel, Masjid Rahmat, Masjid Al-Falah dan beberapa lokasi di Surabaya.

"Kita sudah inventarisasi, kita perintahkan ke jajaran supaya nanti (limbah kurban) itu kita ambil. Biasanya limbah hewan kurban itu seperti usus, darah dan kotoran hewan," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jokowi Sumbang Sapi di Masjid Al Akbar Surabaya

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berkurban sapi untuk disembelih di Masjid Al Akbar Surabaya pada Idul Adha 1440 H.

Humas Masjid Al Akbar Surabaya, Helmy M.Noor, menyampaikan hal itu pada Jumat (9/8/2019). Pihak Masjid Al Akbar Surabaya menuturkan, secara simbolis dua sapi kurban milik Jokowi dan Khofifah Indar Parawansa akan diserahkan selesai salat Ied pada Minggu, 11 Agustus 2019. Sedangkan, dua sapi itu dijadwalkan akan tiba di Masjid Al Akbar pada Sabtu, 10 Agustus 2019.

alat Ied akan diadakan Ahad (Minggu-red). Insyaallah dihadiri Bu Gubernur (Jawa Timur-red). Dilanjutkan dengan penyerahan hewan kurban dari Presiden Jokowi kepada Masjid Al Akbar dan gubernur kepada Masjid Al Akbar. Itu diserahkan setelah salat Idul Adha," ujar Helmy, seperti dilansir suarasurabaya.net, Jumat, 9 Agustus 2019.

Hingga saat ini, Khofifah dan Forkompimda Jatim dijadwalkan akan melaksanakan salat Ied di masjid tersebut. Masjid Al Akbar baru akan menggeler penyembelihan hewan kurban pada Senin, 12 Agustus 2019 atau sehari setelah salat Ied digelar.

Helmy mengatakan, hal ini agar tidak ada penumpukan daging kurban. Sebab, semua masjid rata-rata menyembelih di hari Minggu. Terkait pembagian daging ke masyarakat, Masjid Al Akbar Surabaya tidak menggunakan sistem kupon atau datang langsung ke masjid.

Daging kurban akan dibagikan langsung ke rumah-rumah warga bekerja sama dengan RT dan RW di lingkungan sekitar masjid tersebut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.