Sukses

Cegah DBD, Pemkot Lakukan Fogging di Asrama Haji Surabaya

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya telah melakukan sebanyak enam kali pengasapan atau fogging di lingkungan Asrama Haji Debarkasi Surabaya.

 

Surabaya - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya telah melakukan sebanyak enam kali pengasapan atau fogging di lingkungan Asrama Haji Debarkasi Surabaya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi faktor risiko penularan akibat gigitan nyamuk aides aigepti penyebab demam berdarah (DBD).

Kepala Seksi Sanitasi dan Dampak Risiko Lingkungan KKP Kelas 1 Surabaya, Bangun Cahyo Utomo menuturkan, pengasapan dilakukan saat menjelang kedatangan calon jemaah haji, setiap akhir pekan selama calon jemaah haji berasa di asrama, dan jelang kepulangan.

"Ada kaitannya dengan kepulangan jemaah. Untuk mempersiapkan kedatangan haji. Jadi tidak hanya berangkat saja kita lakukan pengawasan lingkungan. Jadi saat kepulangan pun kita lakukan pengamatan,” ujar dia, seperti dilansir suarasurabaya.net, ditulis Jumat (16/8/2019).

Bangun menuturkan, fogging sengaja dilakukan untuk menyambut kedatangan para jemaah haji dari Makkah. Pengasapan ini untuk mengurangi faktor risiko penularan penyakit akibat gigitan nyamuk aides aigepti.

"Sehingga dengan diadakan fogging, nyamuk aides aigepti tidak ada di asrama haji. Sehingga jamaah bisa, waktu datang, (nyamuk, red) tidak menularkan faktor resiko penyakit yang ditukarkan nyamuk tersebut, seperti demam berdarah atau yellow fever yang menjadi perhatian dunia kan itu," tutur dia.

Dengan pengasapan ini, tercatat tak ada satupun jemaah di asrama ini yang dilaporkan terkena penyakit demam berdarah. Untuk satu kali fogging, KKP biasanya menerjunkan empat personel. Masing-masing dua petugas fogging dan dua pengawas.  Adapun kloter awal yang terdiri dari kloter 1 hingga 3 dijadwalkan akan tiba di Asrama Haji Debarkasi Surabaya pada Minggu pagi, 18 Agustus 2019.

(Wiwin Fitriyani, mahasiswi Universitas Tarumanagara)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.