Sukses

Tiga Anggota Polsek Wonokromo Surabaya Resmi Naik Pangkat

Tiga anggota Polsek Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur yang terlibat dalam serangan dan penangkapan pelaku berinisial IM resmi mendapatkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Liputan6.com, Surabaya - Tiga anggota Polsek Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur yang terlibat dalam serangan dan penangkapan pelaku berinisial IM resmi mendapatkan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Ketiga polisi tersebut adalah Ipda Agus Sumartono yang mengalami luka bagian kepala, pipi dan tangan, karena langsung mendapat sabetan sajam dari pelaku penyerangan di Polsek Wonokromo. Sebelumnya, Ipda Agus berpangkap Aiptu.

Kedua, Aiptu Heru Prasetyo, yang sebelumnya berpangkat Aipda. Ketiga adalah Brigpol Febian Lasadewa Kuncoro, yang sebelumnya berpangkat Briptu. Namun, yang hadir hanya Aiptu Heru dan Brigpol Febian, lantaran Ipda Agus masih dalam perawatan.

"Hari Ini merupakan bentuk apresiasi dari pimpinan Polri dari Bapak Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Pak Kapolda Jawa Timur, kepada anggota yang sudah berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas," tutur Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho, di halaman Mapolsek Wonokromo, Selasa (20/8/2019).

Sandi berharap, dapat memberikan motivasi bagi anggota-anggota yang lainnya, untuk bisa melaksanakan tugas dengan baik. Hal itu karena dalam kondisi sesulit apapun tetap bisa menyelesaikan tugas yang diemban.

"Ketika terjadi penyerangan terhadap anggota di Polsek Wonokromo, rekan rekan yang lainnya juga bahu mambahu untuk membantu, walaupun tanpa senpi, dengan tangan kosong bisa membantu dan bisa melumpuhkan tersangka atau pelaku," kata dia.

Ia menuturkan, kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) menjadi salah satu bentuk penghargaan dari pimpinan, kalau pimpinan peduli terhadap seluruh anggota. Pimpinan mengapresiasi semua kinerja anggota, untuk bisa memberi motivasi.

"Sekaligus juga memberikan masukan, saran, serta evaluasi bagi kita semua, supaya ke depan tidak ada lagi mako yang diserang, tidak ada lagi anggota yang menjadi korban. Dan kesiap-siagaan anggota serta prestasi anggota bisa ditingkatkan lagi," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kapolda Jatim Ajak Ormas dan Masyarakat Jaga Kerukunan di Surabaya

Usai gejolak mahasiswa asal Papua di Surabaya dan Malang, Kapolda Jatim, Irjen Pol Luki Hermawan menggelar pertemuan dengan organisasi pemuda dan organisasi masyarakat serta tokoh masyarakat yang ada di wilayah Surabaya dan sekitarnya, di Mapolda Jatim, Selasa, 20 Agustus 2019.

"Kami mengajak kepada para organisasi pemuda dan masyarakat serta tokoh agama yang ada di wilayah Surabaya agar bersama sama bergandengan tangan dengan polri guna bersama sama menjaga kerukunan serta stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat khususnya di wilayah Surabaya," tutur  Luki.

Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Luki Hermawan menggelar cangkrukan bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Ikatan Keluarga Besar Papua Surabaya (IKBPS) di rumah dinas Kapolda Jatim, Jalan Bengawan Surabaya, Senin, 19 Agustus 2019.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa didampingi Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan, sebetulnya cangkrukan ini sudah bagian dari meluaskan komunikasi dengan mahasiswa Papua di Jawa Timur.

"Gubernur Papua, Lukas Enembe saat saya telepon menyampaikan akan ada rencana menggelar pertemuan yang sama dengan mahasiswa Papua yang ada di Jawa Timur," tutur Khofifah.

Khofifah menuturkan, pihaknya saling mendiskusikan mana yang mungkin bisa kita jalin, bergandengan tangan, semua kita ajak bersama.

"Kita juga saling membangun dan memunculkan understanding. Ini penting supaya kalau ada sesuatu yang meragukan kebenarannya, maka harus ada klarifikasi dan verifikasi. Muncul understanding ini bisa dibangun kalau kita saling ketemu," kata dia.

Khofifah menuturkan, setelah saling mengerti akan muncul kepercayaan. Saling percaya, tidak mudah untuk terpancing. Kemudian muncul saling menghormati satu sama lain.

"Jadi bangunan untuk saling memahami, percaya dan menghormati itu saling terkait. Jadi persaudaraan yang sejati memang harus dibangun di atas ke salingan itu. Saling memahami, mempercayai dan menghormati," ujar dia.

Sementara itu, Ketua Ikatan Keluarga Besar Papua Surabaya (IKBPS) Pieter F Rumaseb mengapresiasi kepada Forkopimda Jatim karena telah berusaha membangun situasi yang kondusif.

"Saya atas nama IKBPS menitipkan saudara kita semua pada bapak dan ibu, kami ingin beraktivitas, bekerja, berkuliah dengan damai," ujar dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.