Sukses

VIDEO: Kapolri Ajak Masyarakat Jalin Komunikasi dan Jaga Persaudaraan

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menanggapi peristiwa kerusuhan di Manokwari, Papua Barat. Ia menilai itu dipengaruhi kesalahpahaman.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menanggapi peristiwa kerusuhan di Manokwari, Papua Barat. Ia menilai, peristiwa itu dipicu buntut dari aksi mahasiswa di Malang dan Surabaya. Kemudian tidak terima atas kalimat yang tak pantas dari salah satu ormas.

Selain itu, berita hoaks di media sosial yang bersifat provokasi. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa pun secara khusus meminta maaf kepada warga Papua dan telah berkoordinasi dengan Gubernur Papua Barat.

Tito pun menyesalkan peristiwa tersebut. Hal ini mengingat banyak mahasiswa asal Papua yang sudah bertahun-tahun menempuh ilmu di Jawa dan tidak pernah terjadi masalah yang berarti.

Ia menilai, kerusuhan tersebut berawal dari kesalahpahaman serta ada kata-kata yang kurang pantas yang menyebabkan warga Papua tersinggung. Ditambah berita hoaks dan provokasi di media sosial yang memicu mobilisasi massa di Manokwari dan Sorong.

"Kepada masyarakat di luar Papua seperti di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat perlakukan saudara-saudara karena bagian anak bangsa Indonesia, saudara kita sendiri. Saya pikir komunikasi terjalin masyarakat jangan terpancing baik di Papua dan luar Papua jangan terpancing dengan informasi tidak benar," tutur Tito, seperti ditayangkan dalam program Fokus, Rabu (21/8/2019).

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menuturkan, hubungan warga dengan Masyarakat Papua yang ada di Jawa Timur khususnya sedang menuntut ilmu di Surabaya, selama ini berjalan baik dan tidak pernah ada masalah yang menonjol.

Khofifah menyesalkan peristiwa kericuhan di Manokwari, Papua Barat. Ia juga meminta maaf bila muncul kalimat tidak pantas yang menyinggung perasaan warga Papua. Hal tersebut bersifat personal dan tidak mewakili masyarakat Jawa Timur.