Sukses

Kata Polisi soal Ibu yang Viral Jadi Korban Kekerasan Anaknya di Surabaya

Kabar duka menyelimuti keluarga Jaiti (sebelumnya disebutkan rusmini-red). Ibu yang sempat viral di media sosial ini tutup usia pada Selasa 27 Agustus 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka menyelimuti keluarga Jaiti  (sebelumnya disebutkan rusmini-red). Ibu yang sempat viral di media sosial ini tutup usia karena sakit pada Selasa 27 Agustus 2019. Kaur Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, Ipda Khoirul Umam menuturkan, kalau nama ibu tersebut Jaiti bukan Rusmini yang sebelumnya nama itu disebutkan.

Ibu Jaiti sempat viral lantaran beredarnya video karena sikap perlakuan anaknya yang tidak berkenan kepada Jaiti. Padahal saat itu Jaiti sedang sakit. Perlakuan anak Jaiti itu karena tidak diberi uang oleh ibunya di Surabaya, Jawa Timur.

 "Bu Jaiti (Namanya-red)," ujar Khoirul, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (28/8/2019).

Ia menuturkan, Jaiti tutup usia karena sakit. Sejak Sabtu 24 Agustus 2019, Jaiti diopname di rumah sakit (RS). “Kemarin sore tutup usia,” ujar dia.

Sebelumnya Kompol Rendy Surya Aditama, Kapolsek Tegalsari menuturkan, Jaiti tutup usia sekitar pukul 14.00 WIB pada Selasa 27 Agustus 2019 di RSUD Soewandhie. Jaiti sebelumnya menderita penyakit komplikasi.

"Tadi saya telepon mas Syukur anak pertama, benar bahwa ibunya meninggal dunia tadi siang, karena sakit komplikasi. Jenazah dimakamkan di TPU Ngagel selesai salat isya," kata Rendy, kepada suarasurabaya.net, Rabu, 28 Agustus 2019.

Rendy menambahkan, pihaknya telah menugaskan Bhabinkamtibmas Polsek Tegalsari Surabaya untuk memberikan pendampingan. Khususnya AP yang sempat melakukan kekerasan terhadap almarhumah Rusmini. 

"Membantu menenangkan anak yang viral itu, agar ikhlas dan mendoakan yang terbaik untuk almarhumah," ujar dia. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kronologi

Sempat beredar video viral, pria berinisial AP yang bersikap kurang baik kepada ibu kandungnya lantaran tidak diberi uang telah diselesaikan secara kekeluargaan oleh Polsek Tegalsari Surabaya.

Penyelesaian dengan mediasi kekeluarga itu dilakukan atas pertimbangan kemanusiaan karena permintaan dari ibu pelaku yang sakit. Kompol Rendy Surya Aditama menuturkan, setelah didalami kemudian ada permintaan dari ibunya yang sedang sakit untuk diselesaikan secara kekeluargaan.

"Jadi secara kekeluargaan saja, tadi kita undang warga, Kecamatan, DP5a untuk mediasi dengan AP pelaku. Agar masalah tidak diulang kembali, pelaku akan diawasi oleh Bhabinkamtibmas," tutur Rendy di Surabaya, seperti melansir suarasurabaya.net, ditulis Kamis, 22 Agustus 2019.

Rendy menuturkan, latar belakang kasus ini karena masalah keluarga. Pelaku merasa kesal saat minta uang ke ibunya tidak dituruti. Berdasarkan keterangan saudara-saudaranya, ibunya memang sedang tidak memiliki uang. Pelaku kemudian emosional sehingga terjadi kekerasan.

"Sebenarnya ini adalah permasalahan dari keluarga yang bersangkutan merasa kesal karena tidak dituruti oleh ibunya yang saat itu memang menurut pengakuan dari anak-anaknya tidak memiliki uang untuk menuruti permintaan yang bersangkutan," kata dia.

Sebelumnya beredar video seorang anak yang bersikap tidak berkenan kepada ibunya hingga viral di media sosial. Dalam video berdurasi 39 detik itu, seorang anak bersikap tidak berkenan setelah diperingatkan oleh ibu agar tidak bersikap kasar dengan orangtua.

Anggota Polsek Tegalsari pun langsung merespons dengan datangi lokasi kejadian yang ada di Jalan Kedondong, Kecamatan Tegalsari, Surabaya. Polisi dan Dinas Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Surabaya melakukan mediasi dan penyelesaian kekeluargaan. Pelaku juga diminta membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.