Sukses

Jelang Musim Hujan, Ini Permintaan Khofifah untuk BMKG

Menuju musim penghujan, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa ingin info lengkap curah hujan dari BMKG dapat disampaikan selebar-lebarnya pada masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Menuju musim penghujan, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa ingin info lengkap curah hujan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dapat disampaikan selebar-lebarnya pada masyarakat.

Hal itu Khofifah sampaikan saat mengunjungi Kantor BMKG Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin, 2 September 2019.

"Memasuki bulan September, Oktober dan Desember ini itu juga sudah mulai masuk musim hujan akan terkonfirmasi curah hujan seberapa tinggi debit airnya kemungkinan terjadinya ikutan cuaca ekstrem, kemungkinan terjadinya angin puting beliung dan seterusnya," ujar Khofifah untuk Antara.

Khofifah berharap, pemangku kepentingan dapat bekerja sama agar bisa koneksitas dengan data yang ada di BMKG, sehingga kemungkinan kejadian di laut bisa diantisipasi.

"Salah satunya saat masuk musim hujan akan terkonsentrasi berapa curah hujan dan juga berapa tinggi gelombang, termasuk angin puting beliung," kata dia.

Khofifah juga menuturkan, koneksitas dapat memungkinkan masyarakat untuk menerima informasi secara realtime.

"Kami ingin ada koneksitas dengan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi), dan juga titik-titik kemungkinan masyarakat bisa mengakses informasi secara sering dan realtime sehingga akan menjadi kewaspadaan bersama," katanya.

Ia mengemukakan, seperti di perahu atau kapal motor, yang mengetahui kondisi cuaca tak hanya nahkoda, melainkan penumpang juga bisa mengetahui gelombang tinggi yang dikeluarkan oleh BMKG. Hal ini dapat berguna untuk mengantisipasi adanya informasi penting.

Khofifah menyampaikan, koneksitas tersebut dapat dicapai dengan kecanggihan teknologi dan nantinya bisa diteruskan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah tingkat dua untuk memberikan langkah komprehensif.

"Kami tidak ingin ada bencana, tetapi sesuai dengan topografi wilayah Jatim sangat rentan terjadi bencana alam. Seperti saat kemarau terjadi kebakaran hutan, banjir, dan juga cuaca ekstrem," tutur Khofifah.

(Kezia Priscilla, mahasiswi UMN)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gubernur Papua Bertemu Khofifah Indar Parawansa di Surabaya

Sebelumnya, Gubernur  Papua, Lukas Enembe bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Surabaya pada Selasa sore, 27 Agustus 2019.

Kunjungan Lukas Enembe bersama istrinya juga rombongan pejabat Papua dan Papua Barat. Selain itu, dalam pertemuan itu, Khofifah juga didamping Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak.

Khofifah menuturkan, komunikasi pemerintah dengan mahasiswa Papua di Jawa Timur sudah sangat baik. Namun, ia menuturkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur akan sangat terbuka dengan format komunikasi yang lebih baik lagi yang bisa disampaikan oleh Lukas Enembe. Demikian mengutip suarasurabaya.net.

Khofifah sempat menyebutkan, Jatim punya Kantor Perwakilan Dagang di Papua. Setelah pertemuan ini, dia akan meningkatkan kinerja kantor perwakilan dagang itu supaya produk Papua bisa dibawa ke Jawa Timur dan sebaliknya.

Lukas Enembe menuturkan, dia telah mengirimkan timnya untuk mengetahui apa yang terjadi di Asrama Jalan Kalasan. Akan tetapi, laporan yang dia dapat, timnya belum berhasil menemui mahasiswa yang bersangkutan.

Lukas berharap Khofifah memastikan tidak lagi terjadi dampak sekecil apapun di masa depan seperti yang terjadi di Surabaya kemarin.

Ia menuturkan, ada 350 suku di Papua yang menurut dia sudah seperti miniatur Indonesia. Ekses sekecil apapun yang terjadi akan berdampak besar bagi Papua.

 

3 dari 3 halaman

Sajikan Papeda

Di luar itu, Lukas juga mengatakan, sebagian besar kebutuhan logistik masyarakat Papua memang berasal dari Jawa Timur, bukan dari Jakarta. Ia kembali menekankan harapannya agar di masa depan tidak terjadi ekses baru seperti yang terjadi pada pertengahan Agustus baik di Surabaya, Malang, Semarang, Jawa Tengah.

Setelah pembahasan itu selesai, rombongan Gubernur Papua dan Pejabat Papua dan Papua Barat sedang menikmati hidangan Papeda makanan khas Papua yang disiapkan khusus Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.