Sukses

Data Surabaya: Pelaku Kecelakaan Lalu Lintas Dominan Berumur Produktif

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Perhubungan (Dishub) bersama jajaran Satlantas Polrestabes Surabaya melakukan berbagai upaya untuk keselamatan pengendara dalam berlalu lintas.

Selain menggelar operasi patuh, Pemkot Surabaya bersama pihak terkait juga gencar  sosialisasi dan memberi imbauan untuk tertib berlalu lintas pada warga Kota Pahlawan. Hal ini dilakukan dalam upaya mengurangi risiko kecelakaan, serta menciptakan lalu lintas yang aman, tertib dan lancar di Surabaya

"Sosialiasi yang paling efektif tidak lagi secara persuasif, tapi dengan tindakan tilang. Sebab, kecelakaan ini selalu didahului pelanggaran lalu lintas," ucap Kepala Dishub Surabaya, Irvan Wahyudrajad, pada Selasa 17 September 2019.

Data Surabaya mencatat, jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Surabaya pada 2017 mencapai angka 1.365. Kendaraan terbanyak yang terlibat dalam kecelakaan masih ditempati oleh sepeda motor sejak lima tahun terakhir.

Menurut data BPS Surabaya, pelaku kecelakaan lalu lintas terbanyak berdasarkan kelompok umur ditempati oleh usia produktif yakni 16-30 tahun. Jumlah pelaku kecelakaan dalam umur tersebut mencapai jumlah 501. 

Angka ini berbanding cukup jauh dengan kelompok umur lainnya. Seperti kelompok umur 51 ke atas, sebagai pelaku kecelakaan lalu lintas terbanyak kedua, jumlahnya sebesar 279.

Sedangkan bila dilihat menurut pendidikan, pelaku kecelakaan terbanyak ditempati oleh SLTA atau setara dengan Sekolah Menengah Atas dengan angka 1.103. Sedangkan pelaku kecelakaan dengan tingkat Universitas/Akademi hanya berjumlah 116 pada 2017.

Di sisi lain, korban kecelakaan lalu lintas dengan kelompok umur 16-30 juga menempati peringkat tertinggi. Pada kelompok umur tersebut jumlah korban kecelakaan mencapai 618. 

"Sementara tahun 2018, angka kecelakaan mencapai 1.191, dengan rincian korban meninggal dunia 181, luka berat 176 dan luka ringan 1.259," ujar Irvan.

(Kezia Priscilla, mahasiswi UMN)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Data Surabaya: Unair Menempati PTN dengan Mahasiswa Terbanyak

Sebelumnya, memasuki akhir masa SMA, sudah saatnya untuk menyiapkan pilihan universitas yang ingin dituju. Surabaya, Jawa Timur memiliki banyak perguruan tinggi yang bisa dijadikan pilihan. Tak hanya universitas negeri, perguruan tinggi swasta juga terdapat di kota ini.

Banyak pelajar yang memilih Kota Surabaya sebagai tempat untuk menempuh pendidikan. Data menyebutkan jumlah mahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta tahun 2018/2019 mencapai 124.487.

Data Surabaya dari laporan BPS yang dikutip Senin, 16 September 2019 mencatat, perguruan tinggi negeri di Surabaya yang memiliki mahasiswa terbanyak adalah Universitas Airlangga (UNAIR). Data ini mencatat banyaknya mahasiswa tahun ajaran 2018/2019.

Mengutip data dari BPS Surabaya, UNAIR menjadi universitas yang memiliki mahasiswa terbanyak dalam tahun ajaran 2018/2019. Bila ditotalkan, jumlah mahasiswa UNAIR mencapai 36.212. Penyumbang mahasiswa terbanyak adalah jenjang pendidikan tingkat sarjana dengan jumlah 24.012. 

Bila melihat dari sisi banyaknya tenaga pengajar sendiri, UNAIR memiliki jumlah dosen yang sebanyak 1.728.

Peringkat kedua perguruan tinggi negeri dengan mahasiswa terbanyak selanjutnya adalah Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Angka total mahasiswa UNESA tak berbeda jauh dengan UNAIR. Jumlah mahasiswa UNESA 2018/2019 adalah 31.363.

Tak hanya perguruan tinggi negeri, Surabaya juga memiliki banyak universitas swasta di dalamnya. Bila ditotalkan, perguruan tinggi swasta yang ada di Surabaya berjumlah 25 universitas.

Untuk universitas swasta dengan jumlah mahasiswa terbanyak tahun ajaran 2018/2019 yang terdaftar di Kopertis VII Surabaya adalah Universtas “17 Agustus 1945” Surabaya. Jumlah mahasiswa di universitas ini tercatat 15.251.  

(Kezia Priscilla, mahasiswi UMN)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.