Sukses

Wagub Jawa Timur Ajak Seluruh Pihak Aktif Terlibat Mitigasi Bencana

Wakil Gubernur (Wagub) Jatim, Emil Dardak menuturkan, ada hambatan pemerintah yang dialami

Liputan6.com, Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak mengatakan, urusan mitigasi bencana seharusnya tidak hanya melalui pendekatan unisektoral saja.  Akan tetapi, juga pendekatan multikultural dan multisektoral.

Artinya, seluruh pemangku kepentingan harus terlibat di dalamnya baik sektor pemerintahan dan sektor lain. Selain itu, perguruan tinggi juga harus aktif terlibat.

Emil Dardak menyampaikan hal itu saat menjadi pembicara kunci dalam seminar nasional Antisipasi dan Penanganan Bencana yang digagas oleh Universitas Airlangga pada Selasa (8/10/2019).

"Seyogyanya seluruh stakeholder baik di lingkungan pemerintahan maupun sektor lain, utamanya perguruan tinggi, harus jadi presser group untuk mendorong agar mitigasi bencana ini mendapat perhatian," ujar Emil.

Di lain sisi, Emil menuturkan, ada hambatan yang dialami oleh pemerintah dalam melakukan upaya pencegahan bencana. Salah satu antara lain kurangnya dukungan dari masyarakat.

Dia menuturkan, dalam melakukan mitigasi bencana, masih ditemui kepentingan masyarakat setempat.Sebagai contoh, ada isu hutan lindung yang kini ditanami kopi di wilayah Jawa Timur.

Pemerintah daerah menginginkan 20 persen wilayah tersebut agar ditanami tanaman makadamia untuk mempertahankan tutupan hutan lindung dan mencegah bencana longsor. Namun, penduduk setempat menolaknya.

"Kita berniat untuk menanam tanaman makadamia sebanyak 20 persen di wilayah itu untuk mencegah longsor. Tapi ditolak masyarakat di sana alasanya merugikan mereka," ungkap Emil.

"Di situ kita butuh sosial analisis untuk menjelaskan kepada masyarakat dengan baik tentang upaya mitigasi bencana ini," ia menambahkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mitigasi Bencana di Jawa Timur

Di Jawa Timur, menurut Emil, sudah dijalankan beberapa program untuk mitigasi bencana. Salah satunya dengan meningkatkan jumlah Kampung Siaga Bencana (KSB). Tujuannya, untuk mempersiapkan masyarakat bila terjadi bencana.

Emil berharap, dengan adanya seminar ini akan berdampak nyata terhadap pengurangan dampak dari bencana dan menjaga kemaslahatan masyarakat.

"Semoga apa yang dibahas di seminar ini nantinya akan memiliki dampak nyata pada penurunan jumlah risiko bencana yang timbul,” ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.