Sukses

Tulisan Upakarti Ciptaan Alumnus Unair Dipakai Logo Piala Dunia U-20 2021

Adien Gunarta, alumnus Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair), sedang dibicarakan masyarakat terkait salah satu karyanya yang dipakai oleh PSSI.

Liputan6.com, Surabaya - Adien Gunarta, alumnus Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair),  sedang dibicarakan masyarakat terkait salah satu karyanya yang dipakai oleh PSSI.

Logo Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 dianggap masyarakat menjiplak karya font Upakarti karya Adien. Hal itu tidak membuat Adien menggugat PSSI ataupun pihak yang sedang mempersalahkan. Ia justru senang dan bangga hasil karyanya dipakai sekelas acara internasional seperti Piala Dunia U-20.

Adien mengungkapkan, karyanya memang dibuat berlisensi terbuka untuk umum dan siapa saja boleh memakai. Ia juga telah dihubungi oleh pihak PSSI sebagai pemakai untuk izin memakai hasil karyanya.

"Setelah viral, pihak PSSI mengirim DM di twitter yang intinya mohon maaf karena belum izin dulu serta saya jawab tidak masalah dan santai saja,” ungkapnya, Jumat (1/11/2019). 

Font yang dipakai PSSI oleh Adien dinamakan Upakarti. Arti dari Upakarti ia ambil dari KBBI yang artinya adalah penghargaan dari pemerintah kepada perajin dan pengusaha kecil atas karya jasa pengabdian dan kepeloporannya dl industri kecil dan kerajinan.

Adien juga menceritakan font Upakarti adalah pengembangan dari font Kemasyuran Jawa yang dikembangkannya pada 2011. Pada awal pengembangannya, ia masih menggunakan online tool bernama Fontstruct. Hingga pada 2015 ia mulai dari nol untuk membuat font Upakarti yang lebih rapi.

"Inspirasinya memang mengambil dari bentuk aksara Jawa, tetapi dibikin agak gemuk dan membulat,” ujar pria asal Probolinggo ini.

Font yang dibuat Adien tersebut sebelumnya banyak ditemui di Yogyakarta. Kaos hasil kerajinan masyarakat yang dijual di Malioboro dan beberapa resto di sana banyak memakai font Upakarti.

Alumnus Universitas Airlangga ini juga sibuk mengelola web blognya sendiri yang bernama Naraaksara.com. Ia sedang mengembangkan kamus istilah tipografi yang dapat dipahami oleh masyarakat luas.

Selama menjadi desainer huruf, Adien mengalami pengalaman suka maupun duka. Bagi Adien, hobi membuat desain huruf adalah suatu kesenangan baginya yang sangat bermanfaat bagi masyarakat terutama mampu mengembangkan perekonomian. Hanya saja masih belum banyak orang yang sadar akan adanya profesi desainer huruf seperti Adien lakukan.

Perlu diketahui karya Adien juga pernah dipakai dalam film Despicable Me. Font yang dipakai saat itu memang dibuat berlisensi terbuka dan dapat digunakan siapapun. Ia pun juga senang karyanya mampu dipakai oleh siapapun bahkan sampai internasional. Terpenting baginya adalah hanya fokus menciptakan karya yang bermanfaat bagi masyarakat umum.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Sebelumnya, Indonesia resmi terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Hal itu diungkap akun resmi PSSI di media sosial Twitter, Kamis, 24 Oktober 2019.

"Alhamdulillah. Astungkara. Puji Tuhan. Indonesia resmi terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021!! tulis akun resmi PSSI di Twitter.

Seperti diketahui, Indonesia sebelumnya mencalonkan diri sebagai tuan rumah gelaran Piala Dunia U-20 tahun 2021. Indonesia bersaing dengan Brasil dan Peru.

Ini menjadi pertama kalinya Indonesia menggelar turnamen sekelas Piala Dunia, meski di level usia muda. Sebelumnya, Indonesia hanya pernah menjadi tuan rumah Piala Asia 2007, itu pun tuan rumah bersama. 

PSSI sudah mengajukan sepuluh stadion dari beberapa kota untuk menggelar pertandingan turnamen Piala Dunia U-20, yang menelurkan bakat seperti Lionel Messi, Andres Iniesta, Antoine Griezmann, Mohamed Salah, dan masih banyak superstar dunia lainnya.

 

3 dari 3 halaman

10 Stadion

Kesepuluh stadion yang diajukan PSSI itu yakni Stadion Gelora Bung Karno (Jakarta), Wibawa Mukti (Cikarang), Pakan Sari (Bogor), Patriot (Bekasi), Mandala Krida (Yogyakarta) Manahan (Solo), Jakabaring (Palembang), Si Jalak Harupat (Bandung), Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan I Wayan Dipta (Bali).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), Ratu Tisha Destria sekarang berada di Shanghai, Tiongkok, untuk menghadiri FIFA Council yang salah satu agendanya memutuskan siapa yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun 2021.

FIFA juga telah melakukan peninjauan awal untuk beberapa kota dan memberikan masukan konstruktif agar kesepuluh venue siap menggelar pertandingan sekelas Piala Dunia. Ratu Tisha dan PSSI juga sudah melakukan kunjungan ke beberapa kepala daerah untuk menyampaikan input dari FIFA terkait kesiapan kota menjadi tuan rumah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.