5 Kuliner Pilihan di Sekitar Pasar Atom Surabaya

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu pasar yang sangat dikenal di Surabaya, Jawa Timur adalah Pasar Atom. Pasar yang terletak di Jalan Bunguran Nomor 54 ini sudah berdiri sejak 1972.

Pasar yang sudah lama berdiri itu menjadi salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Surabaya, Jawa Timur. Di sana Anda dapat berbelanja banyak barang, mulai dari elektronik pakaian, hingga emas.

Selain belanja, Pasar Atom juga bisa dijadikan tujuan wisata kuliner. Ada banyak tempat makan yang bisa Anda kunjungi saat ke Pasar Atom. Sebagian dari tempat kuliner tersebut bahkan sudah populer di Surabaya.

Berikut 5 tempat kuliner di Pasar Atom yang bisa Anda coba, Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber:

1. Nasi Cumi Pasar Atom

Berlokasi di Jalan Waspada, terdapat warung makan Nasi Cumi Pasar Atom. Letaknya bersebrangan dengan Pasar Atom.

Menu “nascum” atau nasi cumi disini ada bermacam-macam, meliputi nasi biasa, nasi campur, nasi komplit dan nasi rawon rumi. Untuk nasi cumi komplit, Anda akan menikmati cumi, telur, empal, babat, usus, paru, dan peyek udang. Melansir informasi dari akun Instagram @surabayafoodies, untuk mendapatkan satu porsi nasi cumi komplit Anda perlu membayar Rp 33.000.

Warung makan ini cocok untuk yang suka lapar tengah malam. Hal ini disebabkan, Nasi Cumi Pasar Atom buka selama 24 jam.

Nasi Cumi Pasar Atom tidak membuka cabang di mana pun. Selain nascum, di sini juga dijual nasi empal, nasi paru, nasi tongkol dan lain-lain. Kisaran harganya mulai dari Rp 22.000 – Rp 33.000.

2. Lontong Mie Ny. Marlia

Salah satu kuliner khas Surabaya adalah Lontong Mie. Bagi pecinta Lontong Mie, di Pasar Atom terdapat kedai makan Lontong Mie Ny. Marlia.

Untuk mencicipi Lontong Mie Ny. Marlia, Anda harus datang ke Pasar Atom Tahap I Lantai 2. Kedai makan ini buka mulai pukul 10:00 – 17:30. Di sana, terdapat menu lontong mie dengan otot dan daging sapi yang bisa Anda coba. Selain lontong mie, kedai makan ini juga menjual berbagai makanan lain seperti tahu campur, gado-gado, sate telur puyuh dan lain-lain.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Dikawasan Pantai Pasir Putih, Situbondo, terdapat banyak kuliner khas yang dinamakan Sate To'ot yang berarti lutut ayam.

2 dari 3 halaman

Cakue Peneleh

3. Cakue Peneleh

Bila sedang ingin menyantap makanan ringan, di pasar atom terdapat Cakue Peneleh. Cakue Peneleh ada di Pasar Atom Taham III – IV Lantai 1.

Cakue Peneleh sudah sangat terkenal di Surabaya. Melansir informasi dari Food Report Surabaya karya Surabaya Food Patrol, Cakue Peneleh menjadi tempat membeli cahkwe, roti goreng, roti kompyang, onde-onde, bakpao, ote-ote, dan berbagai gorengan lain.

Cahkwe akan terasa lebih nikmat bila disantap saat masih hangat bersama dengan tauwa, puding tahu dengan kuah jahe. Salah satu inovasi dari Cakue Peneleh yang sangat unik dan banyak digemari adalah cahkwenya yang berisi udang dan ayam. Toko ini buka mulai pukul 10:00 – 17:00.

4. Es Kacang Ijo “Goyang Lidah”

Tepat di sebelah Nasi Cumi Pasar Atom terdapat Es Kacang Ijo Goyang Lidah. Es kacang ijo ini dikenal juga dengan “Es Kacang Ijo Waspada” karna lokasinya yang masih di Jalan Waspada.

Di Es Kacang Ijo Goyang Lidah, Anda akan merasakan sensasi kacang hijau,parutan es dan kelapa. Masih melansir dari akun Instagram @surabayafoodies, satu porsi kacang hijau di sini seharga Rp 8.000.

Anda dapat mengunjungi warung ini pukul 19:00 – 01:00. Selain di Jalan Waspada, Es Kacang Ijo Goyang Lidah juga buka di G-Walk Citraland, Surabaya Barat.

3 dari 3 halaman

Rujak Cingur

wisata kuliner surabaya — Rujak Cingur Ahmad Jais (sumber: Surabaya Travel Guide)

5. Rujak Cingur Bu Mah

Salah satu kuliner lain yagn menjadi primadona di Surabaya adalah Rujak Cingur. Di Pasar Atom Tahap III Lantai 1 terdapat kedai makan Rujak Cingur Bu Mah.

Di sini Anda dapat menikmati berbagai macam rujak. Melansir dari unggahan Instagram @surabayafoodies, menu yang ditawarkan tempat makan ini adalah Rujak Cingur, Rujak Gobet, Rujak Tolet, Rujak Manis, dan Rujak Madura. Semua itu memiliki harga yang sama yakni Rp 18.000.

(Kezia Priscilla - Mahasiswa UMN)