Sukses

Kata-Kata Bijak dari 5 Pahlawan Indonesia

Setiap 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Pada peringatan Hari Pahlawan menjadi momen mengingat jasa pahlawan yang berkorban untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Pada peringatan Hari Pahlawan menjadi momen mengingat jasa pahlawan yang berkorban untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan.

Pada zaman perang melawan penjajah, pahlawan mengangkat senjata untuk memperjuangkan kemerdekaan. Kini penerapan pahlawan bukan berarti harus mengangkat senjata. Makna pahlawan tetap sama yaitu melakukan sesuatu hal baik dengan penuh keiklasan. Hal itu bisa dilakukan untuk membantu sesama, mengangkat derajat orang lain dan lainnya.

Masyarakat pun diharapkan tetap untuk mengenang jasa-jasa pahlawan yang berkorban memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan.

Hal itu juga seperti diungkapkan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma). Ia mengingatkan agar jangan pernah melupakan apa yang pernah diperjuangkan oleh para pahlawan untuk kota tercinta. "Kita berjuang, dari seluruh lapisan masyarakat, agama dan etnis," ujar dia, seperti dikutip Minggu (10/11/2019).

Bicara soal Hari Pahlawan, berikut sejumlah kata-kata inspirasi dari pahlawan-pahlawan Indonesia yang sudah memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Kata-kata inspirasi ini juga mungkin untuk mengingatkan untuk tetap berjuang dan mempertahankan persatuan, berikut sejumlah kata-kata inspirasi dari pahlawan yang dirangkum dari berbagai sumber:

1.Presiden Sukarno

Presiden Sukarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta memang telah ditetapkan sebagai pahlawan proklamator berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 081/TK/1986 yang diteken Presiden Soeharto. Pada Kepres itu tidak eksplisit disebut keduanya pahlawan nasional.

Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Sukarno mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Hal itu sebagai penegasan pada November 2012 karena sebelumnya sudah menjadi pahlawan proklamator.

Adapun kutipan Presiden Sukarno yaitu "Negeri ini, Republik Indonesia bukanlah milik suatu golongan, bukan milik suatu agama, bukan milik suatu kelompok etnis, bukan juga milik suatu adat istiadat tertentu tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke," ujar Sukarno.

2.  Panglima Jenderal Soedirman

Jenderal Soedirman diangkat menjadi pahlawan nasional pada 10 Desember 1964. Ia tutup usia pada 29 Januari 1950 dan usianya baru 34 tahun.

Berikut kutipan dari Jenderal Sudirman. "Robek-robeklah badanku, potong-potonglah jasad ini, tetapi jiwaku dilindungi benteng merah putih, akan tetapi hidup, tetap menuntut bela, siapa pun lawan yang aku hadapi," ujar Jenderal Soedirman.

3. Mohammad Hatta

Berikut kutipan dari Mohammad Hatta, Wakil Presiden Indonesia dan juga pahlawan proklamator. "Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata membela cita-cita," tulis Hatta.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bung Tomo

4. Bung Tomo

Pahlawan asal Surabaya ini cukup lama untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional. Pada buku berjudul Bung Tomo, Hidup dan Mati Semangat Tempur 10 November karya Abdul Waid, disebutkan hingga orde baru berganti ke era reformasi, Bung Tomo belum mendapatkan pengakuan sebagai pahlawan nasional.  Bung Tomo baru mendapatkan resmi sebagai Pahlawan Nasional pada 2008, setahun menjelang pemilu 2009 yang disahkan oleh keputusan presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Adapun kutipan Bung Tomo yaitu "lebih baik kita hancur lebur dari pada tidak merdeka”.

Bung Tomo juga pernah menulis "jika ada yang layak disebut pahlawan, maka ribuan rakyat yang gugur itulah yang paling layak menyandang sebutan pahlawan" .

5. Ki Hadjar Dewantara

Ki Hadjar Dewantara lahir di Yogyakarta pada 2 Mei 1889. Ia termasuk pahlawan yang berjasa besar dalam dunia pendidikan di Indonesia. Ki Hadjar Dewantara dianugerahi gelar Bapak Pendidikan Nasional pada 1959. Hal ini karena jasa-jasanya dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Berikut salah satu kutipan dari Ki Hadjar Dewantara"

"Apapun yang diperbuat oleh seseorang itu, hendaknya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya," tulis Ki Hadjar Dewantara

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.