Sukses

Jelang Musim Tanam, Petrokimia Gresik Lipatkan Stok Pupuk

PT Petrokimia Gresik menyiapkan stok pupuk berlebih antara 2-3 kali lipat dari kebutuhan minimum pemerintah untuk keperluan musim tanam periode Oktober 2019 hingga Maret 2020.

Liputan6.com, Jakarta - PT Petrokimia Gresik, Jawa Timur menyiapkan stok pupuk berlebih antara 2-3 kali lipat dari kebutuhan minimum pemerintah untuk keperluan musim tanam periode Oktober 2019 hingga Maret 2020.

"Jadi, musim tanam Oktober 2019-Maret 2020, kami menyiapkan stok 2-3 kali lipat dari kebutuhan minimum. Harapan kami dengan stok memadahi petani dapat mendapatkan pupuk mudah," kata Manajer Humas PT Petrokimia Gresik Muhammad Ihwan saat kunjungan di Kediri, Jawa Timur, Rabu, 13 November 2019.

Ia mengatakan, petugas di seluruh daerah juga sudah koordinasi dengan penyuluh pertanian lapangan (PPL), dinas pertanian maupun aparat penegak hukum untuk keperluan koordinasi distribusi, dilansir dari Antara.

Ihwan menegaskan, guna menjamin tidak ada kekurangan pupuk, Petrokimia Gresik menyiapkan stok antara 2-3 bahkan empat kali lipat dari kebutuhan minimum yang telah ditetapkan pemerintah.

Stok pupuk bersubsidi sebanyak 869.358 ton untuk menghadapi musim tanam Oktober 2019-Maret 2020 atau empat kali lipat lebih banyak dari ketentuan minimum pemerintah yakni 377.948 ton.

Rinciannya, pupuk Urea sebanyak 77.747 ton, ZA 107.856 ton, SP-36 201.577 ton, NPK Phonska 441.635 ton, dan Organik Petroganik 40.543 ton. Stok ini merupakan bagian dari 1,26 juta ton stok pupuk bersubsidi yang disiapkan Pupuk Indonesia pada musim tanam Okmar 2019-2020.

"Jadi kami harap dengan stok memadahi tadi tidak ada lagi kekurangan pupuk untuk menyambut musim tanam khususnya di wilayah Kabupaten dan Kota Kediri," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Petrokimia Gresik Salurkan 4,23 Juta Ton 2019

Pihaknya mengatakan, penyaluran pupuk bersubsidi perusahaan berpedoman pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 47 Tahun 2018 tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk bersubsidi tahun anggaran 2019.

Dalam Permentan tersebut, alokasi pupuk bersubsidi 2019 yang harus disalurkan oleh Pupuk Indonesia adalah 8,87 juta ton. Dari jumlah tersebut, Petrokimia Gresik mendapat alokasi 5,24 juta ton. Hingga 12 November 2019, Petrokimia Gresik telah menyalurkan 4,23 juta ton (81 persen).

Sedangkan untuk pendistribusian, Pupuk Indonesia maupun Petrokimia Gresik berpedoman pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 15 Tahun 2013 tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian.

Salah satu ketentuan dalam Permendag Nomor 15 Tahun 2013 adalah bahwa stok pupuk bersubsidi harus tersedia untuk memenuhi kebutuhan petani hingga dua minggu ke depan.

Sementara itu, untuk pupuk bersubsidi wilayah Kediri alokasinya adalah 154.964 ton yang terdiri dari Urea, ZA, SP-36, NPK Phonska, Petroganik. Penyaluran hingga November 2019 adalah 124.077 ton dan stok sampai November 2019 adalah 8.092 ton atau realisasinya sudah 80 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.