Sukses

BMKG Juanda: Surabaya Masuki Musim Hujan pada Akhir November

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda prediksi musim hujan di Surabaya, Jawa Timur mulai akhir November 2019. Meski demikian, hujan telah turun di sejumlah wilayah di Surabaya.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda prediksi musim hujan di Surabaya, Jawa Timur mulai akhir November 2019. Meski demikian, hujan telah turun di sejumlah wilayah di Surabaya.

"Untuk wilayah Surabaya diperkirakan memasuki awal musim hujan pada November dasarian ke-3 atau akhir November. Memang sebagian wilayah Jawa Timur sudah terdapat beberapa kasus hujan lebat,” ujar Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Surabaya, Teguh Tri Susanto, saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, ditulis Sabtu (16/11/2019).

Teguh menuturkan, suhu udara di Surabaya akan relatif turun memasuki musim hujan. Diperkirakan suhu udara maksimal 35-36 derajat celsius.

Sebelumnya suhu udara panas dan gerah memasuki musim penghujan. Teguh mengatakan, kalau panas lebih cenderung kepada tutupan awan pada malam hari sehingga radiasi balik yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan tidak bisa keluar menuju angkasa.

Sedangkan untuk prediksi cuaca Sabtu pekan ini di Surabaya, suhu udara sekitar 27-34 derajat celsius dengan kecepatan angin 30 km per jam. Kelembapan sekitar 50-80 persen.

BMKG menyatakan, sejumlah wilayah mulai memasuki musim pancaroba atau masa peralihan musim kemarau ke musim hujan pada awal November. Pada musim pancaroba, frekuensi hujan lebat bahkan sangat lebat disertai kilat dan angin kencang berdurasi singkat bisa terjadi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Antisipasi

Mengutip instagram @call112surabaya, antisipasi yang dapat dilakukan masyarakat dengan hujan lebat dengan melakukan:

 1.Pengecekan dan pembersihan saluran air, gorong-gorong, dan perampingan pohon di wilayah masing-masing.

 2. Mengecek instalasi listrik yang sesuai dengan standar keamanan dan mengganti kabel listrik yang sudah tidak layak pakai.

 3. Bagi pengusaha/pemilik reklame agar mengecek kondisi konstruksi papan reklame.

 4. Membersihkan gardu listrik dan merampingkan pohon sekitar gardu agar tidak mengganggu kabel listrik di jalur utama

 5. Mengecek kelayakan bangunan, saluran air, tanaman, instalasi listrik di wilayah masing-masing

 6.Melaporkan segera ke command center 112 apabila terjadi kedaruratan untuk penanganan lebih lanjut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.