Sukses

Risma Komat Kamit Baca Doa Saat Ada Jurnalis Kesurupan

Pada perayaan ulang tahun, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendapatkan banyak ucapan selamat ulang tahun dan doa.

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) merayakan ulang tahun pada 20 November 2019. Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini merayakan ulang tahun ke-58.

Pada perayaan ulang tahun, Tri Rismaharini mendapatkan banyak ucapan selamat ulang tahun dan doa mulai dari semua Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepala Bagian dan para Camat se-Kota Surabaya. Tak ketinggalan masyarakat Surabaya hingga warganet.

Tagar WishForBuRisma sempat menjadi trending topic di twitter. Sejak pagi, wali kota Surabaya tersebut menggelar doa bersama di rumah dinas wali kota Surabaya dan juga berkeliling kota Surabaya untuk melihat Bunga Tabebuya.

Saat ulang tahun, Risma juga mendapatkan kejutan dari awak media. Ini ditunjukkan dari video yang diunggah di instagram @sapawargasurabaya.

Kejutan itu berupa aksi kesurupan yang diperangkan oleh seorang jurnalis senior bernama S.Wanto.Kejutan itu dilakukan saat Risma memberikan keterangan pers seputar aktivitasnya di Afrika Selatan di ruang kerjanya. Saat itu, Risma menuturkan tentang kunjungannya ke Makam Syech Yusuf di Afrika Selatan itu.

"Syech Yusuf itu terkenal. Dulu dari Makasar. Dia tokoh agama yang menyebarkan agama Islam di situ," terangnya.

Namun, tiba-tiba penjelasannya terhenti manakala terdengar suara lantang seperti orang kesurupan tak jauh dari tempat duduk Risma. Sontak, perhatian sejumlah wartawan yang tadinya tertuju ke wali kota beralih ke salah satu wartawan yang seolah-olah kesurupan. “Hahaha....ergh..ergh..hahaha..!,” teriaknya lantang sembari tertawa terbahak-bahak.

Risma pun terlihat panik sambil mengucapkan doa-doa.  Ia juga sempat memegang gelas berisi air putih sambil membaca doa. Gelas tersebut untuk diberikan kepada wartawan yang “kesurupan”. Risma berdiri dan terlihat masih panik.

Sebenarnya, tak semua wartawan berada di ruang kerja Wali Kota Risma menyadari aksi kesurupan tersebut sudah diskenariokan sebagai kejutan kepada Risma yang merayakan ulang tahunnya.

Lantaran, beberapa wartawan memang benar-benar terlihat panik. Meski, sebagian lain justru berkomentar dengan nada guyon. “Telepon 112 (nomor layanan kedaruratan Pemkot Surabaya), cepat telepon,” ujar salah seorang jurnalis.

Tak sekadar mengerang, pelaku kesurupan bahkan menyebut akan mengikuti perempuan yang dinilai orang baik. Orang yang disebut salah seorang wartawan tersebut sejatinya adalah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. “Aku ikut orang perempuan itu, orang itu baik, aku ikut,” ucapnya berkali-kali.

Tak disangka, Risma tak mengira jika kejutan tersebut hanya akal-akalan para wartawan sebagai kado ultahnya. Sikap Wali Kota Risma ini terlihat saat ia menyuruh para jurnalis agar membacakan doa kepada yang kesurupan. “Bacakan Al Fatehah, teman-teman. Dibisiki,” serunya kepada para wartawan.

Tak berselang lama, suasana yang sebelumnya tegang menjadi kegembiraan, manakala para wartawan kompak menyanyikan Lagu Selamat Ulang Tahun. Mendengar itu, raut Wali Kota yang tadinya tegang berubah sumringah. Risma pun sangat terkejut.

“Ya Allah arek-arek itu. Gak jelas arek-arek itu,” ujarnya sembari tertawa lalu dilanjutkan meniup lilin kue ulang tahun yang diberikan para wartawan.

Saat ditanya wartawan tentang kejutan yang diberikan, Wali Kota Risma mengakui, bahwa dirinya sejatinya takut. Ia sempat membaca Surat Al Fatehah ketika melihat salah seorang kesurupan. Ia benar-benar heran dengan akting yang dipertontonkan para jurnalis. Kejutan yang ditunjukkkan dinilai begitu meyakinkan. “Tak pikir gendeng, gak dibacakan doa. (Pelaku kesurupan) malah ditanya, kamu siapa ?,” katanya.

Semula, Tri Rismaharini menduga, kesurupan yang terjadi dampak dari pertanyaan wartawan berbau mistis seputar makam. Akan tetapi, beberapa menit kemudian dalam hati, ia heran, dengan aksi kesurupan tersebut, karena pelaku mengeluarkan kalimat Honocoroko (Ejaan Bahasa Jawa).

"Lha iyo (kesurupan) kok bisa nyebut Honocoroko,” katanya disambut tawa para wartawan.

Kejutan yang diberikan wartawan mengingatkan Risma pada momen beberapa tahun lalu. Kala itu, di hari ultahnya, para wartawan juga memberikan kejutan dengan membuat aksi maling tertangkap polisi di Kantor Pemkot Surabaya. “Dulu aksi Maling, sekarang kesurupan,” kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harapan Risma

Setelah bercengkerama, saat ditanya harapannya ketika usia bertambah, Risma menyampaikan mohon didoakan supaya sehat dan bisa bekerja seperti tahun-tahun sebelumnya yang kerap blusukan kemana-mana. Namun, semenjak kedua kakinya menderita sakit, akhirnya ada keterbatasan baginya dalam melakukan aktivitas.

"Inginnya aku kan lihat sendiri. Dulu aku tiba-tiba nyelonong kemana-mana. Sekarang tak berani, karena kalau naik harus dibantu, ke tempat-tempat yang sempit masih belum berani," paparnya.

Saat menyampaikan, harapannya yang kedua, dengan nada terbata-bata bercampur rasa haru, ia menyebut, keinginannya para wartawan hidupnya sejahtera. Ia menyatakan, sudah lama memikirkan nasib para jurnalis. “Bagaimana caranya ya, supaya teman-teman (wartawan) sejahtera,” ujar dia.

Kejutan yang diberikan wartawan benar-benar membekas di ingatan Wali Kota. Usai bertemu wartawan, saat ada pertemuan dengan para pejabat BNI 46, kejutan wartawan itu kembali diceritakan kepada para bankir. Nampaknya, berbagai kejutan dari wartawan itu tidak akan pernah dilupakan Wali Kota Risma, karena ini menunjukkan keakraban seorang kepala daerah dengan para wartawan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.