VIDEO: Kerajinan Tas dan Baju dari Sampah Plastik Kreasi Ibu Rumah Tangga di Sidoarjo

VIDEO: Kerajinan Tas dan Baju dari Sampah Plastik Kreasi Ibu Rumah Tangga di Sidoarjo

Berawal dari kepeduliannya terhadap lingkungan, seorang ibu rumah tangga di Sidoarjo, Jawa Timur, mampu menghasilkan uang jutaan rupiah per bulan, dari hasil menjual dan menyewakan pakaian, dan tas berbahan sampah. Para pembelinya tidak hanya dari Sidoarjo, tapi banyak dari kota di luar Jawa.

Adalah Mailiyah Himatud Dinayah, warga Candi, Sidoarjo, Jawa Timur yang memiliki karya kreatif berbahan sampah plastik. Jika dilihat sepintas, tas dan baju karya ibu rumah tangga ini, tidak kalah dengan baju dan tas buatan pabrik.

Perpaduan warna dan corak, dengan memanfaatkan ciri khas merk tertentu, menjadikan kerajinan ini unik dan bernilai ekonomis. Sampah plastik bekas yang biasa digunakan sebagai bahan kerajinan mulai dari plastik bungkus mie instan, minuman air kemasan dan beberapa bungkus plastik lainnya, yang ia kumpulkan setiap tiga hari sekali dari lingkungan sekitarnya.

Sampah plastik ini, kemudian digunting, diambil bagian tertentu, kemudian dicuci agar bersih dari kotoran, selanjutnya dirakit. Butuh ketelatenan dan kesabaran dalam membuat berbagai karya kerajinan ini, agar hasilnya maksimal. Untuk sebuah produk kerajinan, Mailiyah biasanya membutuhkan waktu sehari penuh.

Usaha kerajinan berawal dari keprihatinannya dengan banyaknya sampah plastik, yang tidak dimanfaatkan. Mailiyah kemudian mencoba merangkai dan membuat karya kerajinan tangan. Usaha yang sudah tiga tahun digelutinya ini, kini menuai keberhasilan. Berikut seperti diberitakan Fokus, 21 November 2019.

Karyanya ini dijual melalui media sosial dengan harga bervariatif, mulai dari Rp 100-Rp 300 ribu per buah. Selain dijual online, karyanya juga disewakan untuk kegiatan pawai, maupun parade pada hari-hari besar maupun perayaan tertentu. Untuk satu potong baju, disewakan seharga Rp 50 ribu selama 12 jam.

Para pembelinya tidak saja dari Sidoarjo, Surabaya, Gresik, namun banyak dari luar Jawa, seperti Balikpapan, Manado, dan beberapa kota lain di luar pulau Jawa. Omzet penjualannya pun bisa mencapai Rp 2 juta --Rp 5 juta per bulan.

Ringkasan

Oleh Didi N pada 23 November 2019, 21:00 WIB

Video Terkait

Spotlights