Sukses

Tanah di Dekat Stasiun Dipo Lokomotif Surabaya Keluarkan Api dan Asap

PT KAI Daop 8 Surabaya masih menyelidiki lebih lanjut penyebab tanah yang mengeluarkan api dan asap di lahan lapangan dekat Stasiun Dipo Lokomotif Sidotopo, Surabaya, Jawa Timur.

Liputan6.com, Surabaya - PT KAI Daop 8 Surabaya melaporkan tanah yang mengeluarkan api dan asap di lahan lapangan di dekat Stasiun Dipo Lokomotif Sidotopo, Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu, 4 Januari 2020.

Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Suprapto menyampaikan, laporan itu didapatkan dari petugas keamanan PT KAI yang sedang berpatroli.

"Selanjutnya kita langsung mengamankan lokasi dengan tali pembatas dan di jaga, agar tidak ada orang yang melintas," tutur dia kepada Liputan6.com, Sabtu, 4 Januari 2020. 

Suprapto mengatakan, fenomena tersebut masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut guna mengetahui penyebabnya. "Lokasinya jauh dari keramaian dan jauh dari jalur kereta api, jadi tidak menganggu perjalanan kereta api," kata dia. 

Suprapto menegaskan, saat ini pihak kepolisian dari Polsek Simokerto Surabaya juga sudah di lokasi dan sedang memasang garis polisi dan ikut membantu mengamankan lokasi.

"Kami saat ini masih menunggu dari pihak Dinas Lingkungan Hidup Surabaya," ujar dia. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Air Sumur Mendadak Panas hingga Keluarkan Asap di TPU Sidoarjo

Sebelumnya, sebuah sumur di tempat pemakaman umum (TPU) di Desa Watutulis, Kecamatan Prambon, Sidoarjo, Jawa Timur ramai dikunjungi oleh warga sekitar. Hal ini lantaran air di sumur tersebut tiba-tiba berubah menjadi air panas.

“Yah ingin tahu saja, hangatnya seberapa apa. Tadi malam baru dari sini, kemudian ke sini lagi,” ujar salah satu warga, Zhaky Firdaus.

Sumur ini sebelumnya memiliki air dingin. Akan tetapi, sejak Jumat, 27 Desember 2019 tiba-tiba berganti menjadi air panas, ketika salah seorang warga mencoba mengambil air dari sumur tersebut. Sejak itu, banyak warga berdatangan untuk melihat dan merasakan air panas dari sumur ini.

“Gejala-gejalanya sudah ada sebelumnya pada hari Jumat, airnya hangat, kemudian Sabtu tambah hangat dan malah mengeluarkan asap,” ujar Kades Watutulis, Warsono, seperti dikutip dari Liputan6, Jumat, 3 Januari 2020.

Pihak aparat desa akan membawa air sumur ini untuk diteliti di laboratorium agar dapat diketahui kandungan di air tersebut dan tidak membahayakan warga.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.