Sukses

Jurus Jitu Tangkal Ular Masuk ke Rumah ala Pakar Satwa Unair Surabaya

Tidak jarang ular masuk rumah atau permukiman warga karena terbawa arus banjir.

Liputan6.com, Surabaya Pembangunan yang pesat menyebabkan habitat ular di alam bebas sedikit demi sedikit tergerus. Tidak jarang ular masuk rumah atau permukiman warga karena terbawa arus banjir.

“Itu juga disebabkan sifat ular yang selalu mencari daerah yang aman,” ujar Boedi Setiawan, Dosen Departemen Klinik Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Rabu (8/1/2020).

Pakar satwa yang akrab disapa Cak Boeseth ini berbagi jurus untuk mencegah ular masuk rumah. Pertama, kebersihan rumah harus selalu terjaga. Barang bekas ditata rapi sebab jika berantakan bisa memunculkan habitat tikus yang menjadi makanan ular.

Kedua, membersihkan lantai dengan mengepel menggunakan zat pembersih dan pewangi juga bisa mencegah ular masuk rumah. Sebab, bau menyengat dari pembersih dan pewangi lantai tidak disukai ular.

“Masyarakat juga perlu tahu bahwa ular tidak takut dengan garam,” ucapnya.

Cak Boeseth juga meminta masyarakat tidak merusak alam sebagai habitat asli ular, terutama rantai makanan jangan sampai terputus.

Ia mengungkapkan predator pemakan ular seperti elang ular bido, garangan jawa, dan biawak mulai jarang dijumpai. Banyak orang yang memburunya untuk dijadikan hewan peliharaan. Padahal itu sangat dilarang agar ular tidak mencari daerah baru yang akan mengganggu ekosistem.

“Pembangunan yang terus berkembang harus mempertimbangkan dampak secara berkelanjutan, termasuk menekankan tata ruang yang layak untuk satwa liar,” tuturnya.

Menurut Cak Boeseth, kasus ular masuk ke permukiman warga juga tidak terlepas dari musim hujan yang merupakan masa menetasnya telur ular. Pada masa inilah ular akan mencari daerah yang aman untuk dapat bertahan hidup.

Ia mengimbau, jika ada ular masuk rumah, orang jangan menangkap dengan tangan secara langsung atau membunuhnya. Masyarakat dapat menghubungi Badan Perlindungan Masyarakat (Linmas) di daerah setempat. Linmas yang terdiri dari medis veteriner, pemadam kebakaran, dan aktivis penyayang binatang akan mengatasi permasalahan tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.