Sukses

Bangkit dari Keterpurukan, Pria Ini Sulap Bambu Jadi Minatur Kapal Black Pearl

Pria penyandang disabilitas ini mampu menyulap bambu apus menjadi minatur kapal fiksi Black Pearl dalam serial TV The Pirates of Caribbean. Seperti apa kisahnya?

Liputan6.com, Jakarta - Keterbatasan yang dimiliki oleh seseorang seringkali menjadi alasan untuk tidak bergerak ke depan. Namun, hal ini tak berlaku bagi Budiono, warga Desa Jarakan, Kecamatan Gondang, Tulungagung.

Budiono pernah mengalami kecelakaan lalu lintas beberapa tahun silam, dan mengakibatkan kelumpuhan. Ia sempat menutup diri beberapa tahun, tetapi ia memberanikan diri beranjak meninggalkan masa-masa kelamnya.

Ia bangkit dari keterpurukan dan mulai berpikir kreatif dengan memanfaatkan bambu yang ada di sekitaran tempat tinggalnya. Kakinya yang lumpuh tak membuat tangan dan pikirannya ikut lumpuh. Ia mulai berkreasi dengan bambu tersebut.

Bermodalkan bambu seharga belasan ribu per batangnya, Budiono bisa menghasilkan kerajinan kapal bambu klasik yang dibanderol dengan harga kisaran Rp 300.000-Rp 1.000.000 per buahnya, tergantung ukuran dan jenis miniatur kapal yang dipesan. Bambu yang digunakan oleh Budiono untuk membuat minatur kapal klasik ini adalah jenis Bambu Apus.

Jenis minatur kapal yang dijual di antaranya adalah Pinisi, Mississippi King yang dibuat abad ke-19, dan kapal fiksi Black Pearl dalam film Pirates of The Caribbean. Pembuatan miniatur kapal ini memakan waktu lebih dari satu minggu.

"Yang Mississippi King satu minggu, yang Black Pearl dua minggu lebih," kata Budiono mengutip dari video liputan Fokus, 17 Januari 2020.

Bambu yang sudah dibuang kulitnya yang akan dibuat menjadi minatur kapal oleh Budiono. Pembuatan minatur kapal ini diperlukan ketelitian serta keuletan serta perhitungan yang tepat untuk mendapatkan bentuk yang sesuai dan kokoh. Tak jarang Budiono pun mengalami kesulitan saat pemasangan ornamen di beberapa bagian tertentu.

"Kesulitan ya, dari sisi pemasangan benang," kata dia.

Miniatur kapal yang dibuat oleh Budiono ini juga terkadang diikutsertakan dalam pameran.

 

 

(Shafa Tasha Fadhila - Mahasiswa PNJ)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.