Sukses

Wali Kota Madiun Jamin Seleksi CPNS 2019 Transparan

Dengan memanfaatkan layar monitor, peserta bisa melihat secara real time hasil seleksinya begitu selesai mengikuti tes.

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Madiun, Jawa Timur, Maidi memastikan, Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) bagi pendaftar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2019 di lingkungan pemerintah kota setempat berjalan transparan.

Ia mengatakan, proses dan hasil ujian bisa langsung diketahui, baik oleh pihak keluarga, teman, atau siapapun yang sedang mengantar. Hal itu karena Pemkot Madiun, Jawa Timur, menyediakan dua monitor besar di ruang tunggu keluarga yang mengantar seleksi.

Layar monitor itu menampilkan hasil ujian secara real time dan peserta bisa melihat hasilnya begitu seleksi selesai, dilansir dari Antara.

"Ini adalah keterbukaan. Sesuai dengan visi dan misi Pemkot Madiun bahwa semuanya harus terbuka. Tidak ada KKN ataupun kecurangan lainnya," ujar Maidi di sela kegiatan meninjau proses SKD pendaftar CPNS tahun 2019 di Gedung GCIO Dinas Komunikasi dan Informatika, Selasa, 28 Januari 2020.

Maidi menilai, kegiatan SKD CPNS 2019 di lingkungan Pemkot Madiun selama dua hari pada 27-28 Januari berjalan tanpa kendala, terutama kondisi jaringan yang lancar.

Kendala malah terdapat pada pihak peserta. Sesuai laporan tim seleksi, sejauh ini terdapat tujuh peserta yang tidak hadir untuk mengikuti seleksi.

"Hal itu menjadi tanggung jawab peserta masing-masing. Peserta yang tidak mengikuti seleksi, otomatis dianggap telah gugur dalam seleksi CPNS kali ini," katanya di Madiun.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Profesional

Ia menegaskan, SKD CPNS tahun 2019 di lingkungan Pemkot Madiun dilakukan secara profesional. Harapannya adalah melahirkan CPNS yang juga profesional, jujur, dan kompeten.

Maidi menambahkan ke depan proses seleksi CPNS di lingkungan Pemkot Madiun akan ditingkatkan. Dalam hal ketersediaan laptop misalnya. Jika saat ini masih menggunakan sistem pinjam, tahun depan diharapkan tidak lagi.

"Tahun depan Pemkot Madiun telah memberikan laptop gratis bagi pelajar. Jumlahnya mencapai ribuan unit dan itu bisa dipakai. Jika ada daerah lain yang ingin melaksanakan ujian di sini, silakan. Pemkot sangat terbuka," katanya.

Selain transparan, Pemkot Madiun juga menjamin pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) bagi pendaftar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2019 di lingkungannya tanpa ada joki.

"Tidak ada joki. Semuanya transparan. Hasil seleksi bisa langsung dilihat yang salah berapa, yang benar jawabannya berapa, hasil skornya berapa. Semuanya dapat diketahui dengan terbuka," kata Wali Kota Maidi.

Sekretaris Daerah Kota Madiun Rusdiyanto juga mengimbau seluruh peserta SKD CPNS di wilayahnya untuk tak percaya jasa tersebut.

 

3 dari 3 halaman

Bebas Praktik Curang

Ia memastikan, SKD CPNS 2019 murni dan bebas dari praktek-praktek curang orang yang tidak bertanggungjawab. Dia juga meminta kepada seluruh peserta CPNS untuk mengerjakan dan menjawab seluruh soal sendiri.

"Kami berharap para peserta tidak percaya dengan joki. Selain itu tidak percaya kepada tawaran-tawaran yang bisa membantu dalam bentuk apa pun," kata Rusdiyanto.

Seperti diketahui, Pemerintah Kota Madiun resmi menyelenggarakan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) bagi pendaftar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 mulai Senin, 27 Januari hingga Kamis 30 Januari 2020 di ruang GCIO Dinas Komunikasi dan Informatika.

Pada pelaksanaan SKD CPNS, para peserta mendapatkan waktu 90 menit untuk mengerjakan 100 soal. Terdiri atas, tes karakteristik pribadi (TKP), tes intelegensia umum (TIU), dan tes wawasan kebangsaan (TWK).

Adapun jumlah peserta yang ikut sesuai hasil lolos seleksi berkas administrasi mencapai 3.781 orang. Setiap hari dilaksanakan lima sesi SKD. Masing-masing SKD diikuti 200 peserta.

Ribuan peserta tersebut akan memperebutkan sebanyak 164 formasi CPNS 2019 sesuai kuota dari pemerintah pusat. Rincian formasi tersebut, antara lain 67 formasi tenaga pendidik, 50 formasi tenaga kesehatan, dan 47 formasi tenaga teknis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.