Sukses

Dinas Pendidikan Jatim Usul Lulusan SMK 4 Tahun Terima Ijazah DI

Usulan tersebut diberikan sesuai fokus Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk SMK dengan masa pembelajaran empat tahun.

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi menyampaikan, pihaknya akan segera mengusulkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) agar lulusan SMK yang mengikuti kurikulum empat tahun menerima ijazah diploma satu (D1).

Menurut Wahid, usulan tersebut diberikan sesuai fokus Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk SMK dengan masa pembelajaran empat tahun.  

"Dengan masa pembelajaran itu siswa telah mempunyai pemantapan kompetensi dari magang dan banyak diterima di beberapa industri. Untuk itu Gubernur Jatim akan berkoordinasi dengan Kemendikbud untuk mengupayakan SMK yang lama pembelajarannya empat tahun dapat diberikan sertifikat D1," tutur dia, Rabu (5/2/2020). 

Wahid meminta agar sekolah intensif membangun koordinasi dengan berbagai pihak, khususnya DUDI (Dunia Usaha Dunia Industri). Apalagi sebanyak 80 persen tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dan menjadi pencari kerja

"Kepala sekolah harus memiliki jaringan dan menjalin kerja sama dengan DUDI. Baik di sekitar sekolah atau luar wilayah. Sehingga nanti lulusan SMK benar-benar siap bekerja bukan siap belajar bekerja," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

FUSO Bekali Guru SMK

Sebelumnya, pelatihan otomotif kepada 28 orang guru dari 14 SMK di Indonesia diberikan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku authorized distributor dari Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation (MFTBC). Pelatihan tersebut berlangsung mulai 30 September hingga 11 Oktober 2019 di Krama Yudha Tiga Berlian Motors Regional Training Center (KRTC).

Kegiatan tersebut dilaksanakan secara bersamaan di KRTC Bandung, Jawa Barat dan KRTC Mojokerto, Jawa Timur. Melalui Fuso Vocational Education Program (FVEP), edukasi diberikan sebagai dukungan bagi sekolah SMK secara berkelanjutan.

"Melalui pelatihan ini, diharapkan keahlian dan keterampilan para guru semakin mumpuni serta sesuai dengan perkembangan industri, sehingga diharapkan para guru dapat membekali siswa/siswi dengan pengetahuan dan keterampilan yang lebih memadai," kata Dony Hermawan, Head of Public Relations & Corporate Social Responsibility Department KTB dalam keterangan resminya, Senin, 14 Oktober 2019.

Beberapa kegiatan dilakukan seperti, donasi Mitsubishi Colt Diesel untuk masing-masing sekolah mitra, menyediakan pelatihan otomotif untuk guru dan siswa, kompetisi keahlian otomotif siswa, dan berbagi pengalaman, serta pengetahuan kepada siswa SMK, sebagai bekal persiapan memasuki dunia kerja.

Pelatihan otomotif kali ini, para guru akan mendapat pelatihan Fuso Service Technician Education Program (F-STEP) 1 Plus yang merupakan training wajib bagi para mekanik Mitsubishi di Indonesia.

Materi yang diberikan yaitu, dasar-dasar mesin, chassis, electrical, engine tune up, PDI, free service dan perawatan berkala serta materi tambahan berupa prinsip dasar Common Rail System.

Tak hanya itu, dalam pelatihan ini juga diajarkan bagaimana cara membaca dan menggunakan workshop manual, prosedur pembongkaran dan perakitan engine, transmisi, differential, pengukuran engine, K3 & housekeeping, fungsi serta penggunaan equipment dan measurement tools.

Sekadar informasi, di tahun ini terdapat penambahan 3 SMK, dimana sebelumnya hanya ada 11 SMK mitra.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.