Sukses

Pentingnya Asupan Gizi hingga Diet Tepat bagi Penderita Kanker

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair), Anis Catur Adi mengatakan, penderita kanker membutuhkan perhatian untuk diet tepat, terutama gizi.

Liputan6.com, Jakarta - Penderita kanker membutuhkan energi besar sehingga perlu asupan gizi yang tepat. Selain itu juga agar mengurangi dampak kanker tersebut.

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair), Anis Catur Adi mengatakan, penderita kanker membutuhkan perhatian untuk diet tepat, terutama gizi.

Hal ini agar mencegah terjadinya malnutrisi dan mencegah memburuknya dampak kanker. Diet yang perlu diperhatikan adalah protein yang dibutuhkan untuk perbaikan sel dan pembangunan sel yang rusak. Oleh karena itu, menurut Anis, penderita kanker memerlukan makanan mengandung protein yang cukup.

"Umumnya penderita kanker itu hiperkatabolik sehingga memerlukan support energi yang cukup besar agar tidak terjadi penurunan status gizinya," ujar Anis saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Jumat (7/2/2020).

Selain protein, ada hal lain yang perlu diperhatikan agar tubuh tidak kekurangan nutrisi, salah satunya cairan. "Kemudian cairan, untuk mengganti cairan dan elekrolit tubuh yang berkurang, perhatikan minum tidak harus menunggu haus)," ujar dia.

Anis menambahkan, vitamin juga penting bagi tubuh untuk menjaga daya tahan tubuh. Vitamin tersebut bisa didapatkan dari sayuran dan buah-buahan. "Vitamin dan mineral terutama dari makanan dan minuman. Sangat disarankan memperbanyak sayuran dan buah berwarna yang sangat baik untuk meningkatkan imunitas tubuh," tutur dia.

Anis juga menambahkan, jika penderita kanker mengalami penurunan berat badan sebaiknya makan porsi kecil tapi sering. "Jika seseorang penderita kanker mengalami penurunan berat badan, sebaiknya makan dengan porsi kecil tapi sering. Makan makanan yang menjadi favorit (agar makannya banyak) serta whey protein dan soy protein) lebih dianjurkan (agar cukup protein)," ujar dia.

Selain itu, jika penderita kanker mengalami diare, Anis menganjurkan sebaiknya mengurangi makanan yang tinggi serat diganti yang rendah serat. Hal ini bertujuan agar tidak menambah diare.

Kemudian Anis menganjurkan jika terdapat gangguan pada tenggorokan,  pilih makanan yang lunak dan hindari yang makanan kering keras, sedangkan jika mengalami gangguan selera makan, pilih dan gunakan bumbu-bumbu yang mempunyai aroma tajam untuk meningkatkan nafsu makan. 

Selanjutnya pilih minuman dingin dan tetap menjaga kebersihan. Untuk itu, Anis mengatakan masyarakat sebaiknya menjaga pola makan dan gaya hidup agar terhindar dari kanker.

"Menjaga pola makan dan bergaya hidup sehat seperti penuhi gizi, aktif gerak badan, istrirahat cukup, kendalikan emosi dengan meningkatkan kualitas keimanan dan perbanyak amal baik, Insya Allah bisa mencegah atau setidaknya mengurangi tingkat keparahan sakitnya," kata Anis.

 

(Shafa Tasha Fadilla-Mahasiswa PNJ)

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pola Hidup Sehat hingga Deteksi Dini untuk Cegah Kanker

Sebelumnya, setiap 4 Februari diperingati sebagai hari kanker sedunia.  Peringatan hari kanker sedunia ini untuk meningkatkan kesadaran mengenai kanker.

Adapun pentingnya menjalankan pola hidup sehat dan deteksi dini dinilai menjadi cara untuk mencegah penyakit kanker dan memperpanjang harapan hidup.

Kanker menjadi salah satu penyebab kematian nomor dua di dunia. Ada beberapa jenis kanker termasuk kanker payudara, kanker paru-paru, kanker usus besar, kanker kulit, kanker prostat dan lainnya.

Menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO, sepertiga kematian akibat kanker disebabkan oleh lima risiko perilaku dan pola makan utama antara lain indeks massa tubuh yang tinggi, asupan buah dan sayuran yang kurang, kurangnya aktivitas fisik, merokok dan alkohol. Demikian mengutip ndtv, Selasa, 4 Februari 2020.

Selain itu, menurut WHO, satu dari enam kematian disebabkan oleh kanker. Sekitar 70 persen kematian akibat kanker terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Hanya satu dari lima negara berpenghasilan rendah dan menengah memiliki data diperlukan untuk mendorong kebijakan kanker.

Dokter onkologi dr Desak Gede Agung Suprabawati menuturkan, penyebab kanker hingga kini belum diketahui pasti. Namun, ada faktor risiko menjadi penyebab kanker mulai dari infeksi, perubahan gaya hidup dan makanan. Meski demikian, faktor risiko seperti infeksi, menurut dokter Desak kini dapat dicegah dengan pemberian vaksin.

"Kanker leher rahim kini dapat dicegah dengan pemberian vaksin HPV (human papilloma virus). Kini pemberian vaksinasi HPV jadi program nasonal. Kanker liver dengan pemberian vaksin hepatitis. Kalau kanker berkaitan dengan sinar matahari, maka dengan hindari paparan sinar matahari pada pukul 09.00-14.00 dan memakai tabir surya, topi, dan pelindung lainnya," ujar Desak saat dihubungi Liputan6.com, Selasa pekan ini.

Selain itu, menurut dokter onkologi di RS Mitra Keluarga Surabaya ini, melakukan deteksi dini seperti kanker payudara juga dapat membantu untuk memperpanjang harapan hidup. Ditambah riset dan pengembangan obat untuk kanker payudara makin berkembang sehingga membantu pengobatan kanker payudara. “Deteksi dini dan segera berobat ketika kanker masih stadium dini maka harapan hidup lebih Panjang,” tutur dia.

Desak menilai, penerapan pola hidup sehat juga dapat mencegah kanker. Namun, tidak hanya kanker tetapi juga penyakit lain seperti jantung dan degeneratif. Desak menuturkan, gaya hidup seperti konsumsi alkohol, kurang bergerak dan obesitas juga menjadi faktor risiko sejumlah penyakit.

Oleh karena itu, Desak menuturkan, pola hidup sehat dengan makan makanan yang banyak mengandung serat, mengelola stres dan berolahraga menjadi upaya untuk mencegah kanker. "Bergerak 30 menit sehari, makan makanan berserat, kurangi berat badan, dan pola hidup sehat. Namun ini jangan dijadikan beban,” tutur dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.