Sukses

Kunjungan Turis Domestik Bakal Bantu Sektor Pariwisata Jatim

Diperkirakan turis asing asal China bakal turun ke Jawa Timur, tetapi dampaknya sedikit ke sektor pariwisata di Jawa Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Sektor pariwisata di Jawa Timur (Jatim) bakal terkena dampak dari kebijakan penghentian sementara penerbangan langsung ke dan dari China mulai Rabu, 5 Februari 2020. Kebijakan tersebut untuk mencegah penyebaran Virus Corona di Wuhan, China, yang dinilai pusat mewabahnya virus tersebut.

Ketua Kadin Surabaya, Ali Effendi menuturkan, larangan penerbangan dari dan ke China akan berdampak langsung terhadap sektor pariwisata. Hal ini karena turis asing asal China termasuk salah satu yang terbanyak kunjungi Jawa Timur.

Berdasarkan data Badan Pusat Stastistik (BPS) Jawa Timur,  jumlah wisatawan mancanegara (wisman) turun sebesar 23,91 persen sepanjang 2019 bila dibandingkan dari periode sama tahun sebelumnya. Jumlah kunjungan turun dari 320.529 kunjungan menjadi 243.899 kunjungan.

Sedangkan wisatawan mancanegara dari 10 negara utama naik 42,39 persen dari 117.473 kunjungan menjadi 167.270 kunjungan. Dari kunjungan wisman dari 10 negara itu, kunjungan turis asing asal Malaysia sebesar 72.338 kunjungan, disusul dari Singapura sebanyak 27.751 kunjungan dan China sebanyak 23.930 kunjungan.

“Mungkin hanya pariwisata yang berdampak langsung. Penurunan jumlah turis dari China bisa jadi,” kata Ali saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, Jumat (7/2/2020).

Hal senada dikatakan, Dosen Fakultasi Ekonomi Universitas Airlangga (Unair) Rahma GafmiDari sisi ekonomi, ia menuturkan ada dampak karena kunjungan turis asing ada multiflier effect pada pariwisata Surabaya dan Jawa Timur.

Sektor usaha antara lain hotel, restoran, akomodasi termasuk juga sektor perdagangan bakal berdampak. Meski demikian, Rahma melihat dampak kebijakan tersebut hanya sedikit ke Jawa Timur. Hal ini lantaran wisatawan domestik juga ramai mengunjungi Jawa Timur.

”Wisatawan domestik membantu. Penurunan turis asal China sedikit ada dampaknya. Banyak wisatawan domestik ingin kunjungi Banyuwangi, ingin tahu Pegunungan Ijen. Apalagi pariwisata juga sudah menjadi pilihan selain sandang, pangan dan papan,” kata dia.

Rahma juga mendukung langkah pemerintah yang memberikan insentif seperti menurunkan harga tiket domestik. Hal ini agar mendongkrak jumlah wisatawan domestik. Apalagi Indonesia termasuk negara kepulauan, dan biaya transportasi termasuk besar.

"Wilayah wisata di Indonesia yang masuk jangkauan turis asing termasuk jauh-jauh. Secepatnya turunkan harga tiket untuk tarik wisatawan domestik sehingga pulihkan kondisi,” ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemerintah Beri Diskon Penerbangan ke Bali, Sulut dan Bintan

Sebelumnya, Pemerintah memberikan diskon khusus untuk penerbangan domestik ke Bali, Sulawesi Utara, dan Bintan. Hal ini dikarenakan terjadinya penurunan jumlah wisatawan ke tiga daerah tersebut akibat wabah virus corona yang berasal dari Wuhan, China.

"Kementerian Perhubungan khsusunya agar domestic carrier mendapat diskon khusus destinasi ke Bali, Sulut, dan Bintan karena relatif ada penurunan," kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko usai rapat tingkat menteri terkait virus corona di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 6 Februari 2020.

Kementerian Perhubungan mengaku telah membahas kebijakan tersebut dengan sejumlah maskapai. Namun, besaran diskon yang diberikan akan diserahkan ke masing-masing maskapai.

"Prinsipnya diserahkan ke masing-masingnya namun dalam aplikasinya maskapai akan melakukan sendiri-sendiri," ujar Staf Khusus Menteri Perhubungan, Adita Irawati.

Dia menjelaskan pemberian diskon ini bertujuan agar pariwsata tetap bisa bergerak meski ada penutupan penerbangan.

Pemerintah, kata Adita, mencoba menarik para wisatawan domestik melalui pemberiam diskon penerbangan ke Bali, Sulut, dan Bintan.

"Penutupan penerbangan ini cukup siginifkan. Kita usahkan bisa tetap menarik dengan berbagai macam paket yang disediakan maskapai, nanti maskapai yang akan mengumumkan," jelas Adita.

Seperti diketahui, larangan penerbangan Indonesia-China mulai berlaku per Rabu, 5 Februari 2020, pukul 00.00 WIB. Bagi turis ataupun tenaga kerja China yang kini masih di Indonesia, mereka diberikan fasilitas perpanjangan visa overstay hingga sebulan kedepan

Pemerintah juga memberlakukan larangan turis China masuk ke Indonesia. Pembatasan itu akan dimonitor setiap dua minggu sekali.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.