Sukses

Orangtua Mahasiswa Unesa Siapkan Nasi Kotak Sambut Anak dari Natuna

Berbagai persiapan penyambutan sudah dilakukan salah satunya adalah akan menggelar syukuran kecil-kecilan dengan membagikan nasi kotak kepada para tetangga.

Liputan6.com, Surabaya - Sejumlah orangtua, keluarga hingga kerabat mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) datang ke Bandara Internasional Juanda untuk menyambut kedatangan mahasiswa Unesa yang sempat menjalani masa observasi di Natuna Kepulauan Riau.

Berbagai persiapan penyambutan sudah dilakukan salah satunya adalah akan menggelar syukuran kecil-kecilan dengan membagikan nasi kotak kepada para tetangga.

Ada juga salah satu orangtua yang sengaja menyiapkan sambal sesuai dengan permintaan anaknya karena selama di Wuhan, China, anaknya mengaku kesulitan dan kangen makan nasi sambalan.

Lilis Triana, ibu dari salah satu mahasiswa Unesa Nathania, menyampaikan nanti akan pulang ke rumah langsung dan akan membuat nasi kotak yang akan dibagikan kepada tetangga. "Sebagai bentuk permisi bahwa anak saya pulang," tutur dia di Bandara Juanda, Sabtu malam (15/2/2020).

Saat ditanya bagaimana menghadapi pertanyaan dari tetangga, Lilis menjawab sudah ada beberapa tetangga yang sudah didekati dan tidak ada masalah. "Ada juga pihak kepolisian dari Sidoarjo akan backup juga kalau terjadi sesuatu. Ya kita harapkan tidak terjadi sesuatu yang berlebihan," kata dia.

Sementara itu, Tri Suto, orangtua dari salah satu mahasiswa Unesa Dian Aprilia, mengatakan tidak ada persiapan khusus, cuma waktu anak saya di Wuhan, China, dia bilang di sana tidak ada sambal. "Jadi anak saya minta kalau sudah pulang dibikinkan sambal terong. Cuma itu saja dia bilang," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Unesa Siapkan Tim Healing

Sebelumnya, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) membentuk tim untuk memantau mahasiswa Unesa yang usai menjalani observasi di Natuna, Kepulauan Riau. Tim tersebut terdiri dari dosen, tim kesehatan dari Fakultas Olahraga Unesa, psikolog dan tim humas.

Humas Unesa Vinda Maya Setianingrum menuturkan, tim tersebut akan dibagi dua kelompok untuk memantau sembilan mahasiswa Unesa usai menjalani observasi di Natuna. Tim tersebut akan mendatangi rumah masing-masing mahasiswa tersebut untuk memberikan pendampingan kepada mahasiswa dan orangtua.

Sebelumnya pihaknya akan menyambut para mahasiswa tersebut di kampus. Akan tetapi, para mahasiswa itu ingin bertemu keluarga secepatnya. Oleh karena itu, Unesa menggantinya dengan trauma healing. Selain itu, Vinda menuturkan, dinas kesehatan pemerintah daerah juga turut memantau.

"Opsi kami ganti home visit ke rumah masing-masing untuk memantau tingkat kecemasan dan psikis orangtua masing-masing dan mahasiswa. Secepatnya dilakukan, kami akan datang ke rumah mahasiswa dengan membentuk dua kelompok,” ujar Vinda saat dihubungi Liputan6.com, Jumat, 14 Februari 2020.

Terkait sejumlah studi mahasiswa Unesa yang belum selesai di Wuhan, China, Vinda menuturkan, kuliah dilakukan online mulai 12 Februari. Akan tetapi, pihaknya meminta kepada Central China Normal University (CCNU) di Wuhan, China untuk dilakukan sesudah observasi dan kondisi normal.  Selain itu, nanti pembelajaran lebih kepada pengembangan soal-soal.  Total 13 mahasiswa Unesa berada di Wuhan, China untuk studi dan mendapatkan beasiswa Bahasa Mandarin.

"Sedangkan kalau yang sudah selesai bisa ikut gabung kembali kuliah pada semester ini,” ujar Vinda.

Selain itu, pihaknya juga sudah memberikan sosialisasi kepada mahasiswa Unesa yang lain untuk menerima baik mahasiswa Unesa yang dari observasi Natuna. 

Vinda menambahkan, pihaknya juga mengharapkan masyarakat juga dapat menerima baik. Mahasiswa Unesa jalani observasi di Natuna tersebut juga dalam kondisi sehat dan ikut observasi untuk ikuti aturan WHO. Observasi dilakukan selama 14 hari di Natuna, Kepulauan Riau. "Ini dalam kondisi sehat semua. Kami juga sudah sosialisasikan kepada mahasiswa di Unesa kemarin,” tutur dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.