Sukses

Penerapan Teknologi Bakal Bantu UMKM di Jawa Timur

Wakil Duta Besar Inggris, Rob Fenn mengatakan, Jawa Timur sebagai provinsi yang berkembang pesat di hampir semua pesat turut memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi.

Liputan6.com, Surabaya - Inggris berkomitmen memperdalam kemitraan kemitraan dengan Jawa Timur (Jatim) dan Kota Surabaya untuk bidang pendidikan, maritim, teknologi digital dan Bahasa Inggris.

Wakil Duta Besar Inggris, Rob Fenn mengatakan, Jawa Timur sebagai provinsi yang berkembang pesat di hampir semua pesat turut memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi, sumber daya manusia (SDM), dan teknologi Indonesia.

"Melalui penerapan digital, para perintis digital di Jawa Timur bisa berdaya," tutur Rob saat lokakarya Tech to Impact, di Surabaya, Senin, 17 Februari 2020.

Mewakili Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim), Ketua Tim Pengerak PKK Provinsi Jatim Arumi Baschin mengatakan, selama ini ekspor Jatim paling tinggi. Kegiatan ekspor itu didominasi produk dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

"Buat produk asli Indonesia, mulai dari makanan dan minuman. Kekuatan kami berada di SDM, makanya kami fokuskan pada visi untuk meningkatkan kapasitas manusianya," tutur dia. 

Dengan ada percepatan teknologi digital, lanjutnya, juga membantu pemasaran ke berbagai negara. Secara kualitas, produk yang sudah dihasilkan sudah mumpuni sehingga perlu pemasaran yang luas.

"Saya bersyukur banyak pihak bisa melakukan kolaborasi, termasuk dari kedutaan berbagai negara. Ini akan membantu kami dalam memasarkan banyak produk, terutama di sektor digital," ujar Arumi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ciptakan Ekosistem Digital

Sedangkan, Direktur UK-Indonesia Tech Hub, Jimmy Sutanto Kurnia mengatakan, lokakarya Tech to Impact selain digelar di Surabaya, juga terlebih dahulu digelar di Jakarta. Kegiatan serupa juga akan digelar di Denpasar, dan Bandung. 

Selain memfasilitasi kaum perempuan, marjinal, dan disabilitas, kegiatan yang dilangsungkan lima hari tersebut juga dimaksudkan untuk mewadahi UMKM, start up, dan investor.

"Jadi hari pertama diperuntukkan bagi perempuan, kaum marjonal, dan disabilitas. Hari kedua untuk UMKM, hari ketiga untuk start up yang baru punya ide, hari keempat untuk start up yang sudah punya prototype, dan hari selanjutnya untuk investor," kata Jimmy.

Jimmy menegaskan, kegiatan yang digelar untuk menciptakan ekosistem digital di Indonesia yang berkelanjutan.  "Kegiatan yang digelar ini dimaksudkan untuk mempertemukan investor dengan start up, UMKM, maupun pengusaha digital. Sehingga usaha yang dijalankan bisa terus berjalan dan berkembang," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.