Sukses

Genjot Percaya Diri Anak Penyandang Disabilitas di YPAC Surabaya lewat Mendongeng

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Surabaya mempunyai tim dari Kecamatan Sukolilo yang bertugas untuk mendorong dan mengembangkan kreativitas anak-anak di YPAC Surabaya.

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan memberikan aksesbilitas literasi kepada anak penyandang disabilitas di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Surabaya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya, Musdiq Ali Suhudi mengatakan, pihaknya mempunyai tim dari Kecamatan Sukolilo yang bertugas untuk mendorong dan mengembangkan kreativitas anak-anak di YPAC Surabaya. Harapannya, agar anak-anak di sana mempunyai kepercayaan diri dan memiliki semangat dalam mengembangkan kreativitas.

"Kita melakukan kegiatan di YPAC Surabaya awal mulanya dengan maksud ingin membangun semangat dan meningkatkan kepercayaan diri mereka,” kata Musdiq, Jumat (21/2/2020).

Melalui aksesibilitas literasi yang Dispusip sediakan, kata Musdiq, pihaknya ingin supaya anak-anak di sana lebih percaya diri dan lebih mengenal dengan orang di luar lingkungannya. Oleh karena itu, pihaknya menyiapkan kegiatan-kegiatan berupa pelatihan menulis dan mendongeng, bahkan mendatangkan mobil perpustakaan untuk anak-anak di YPAC Surabaya.

"Sesuai dengan program kita tahun ini, Gerakan Mendongeng (Gendon) dan menulis seribu. Dari kegiatan itu kita mencoba mendidik anak-anak dari YPAC itu untuk bisa bercerita, untuk bisa mendogeng," ujar dia.

Dia menuturkan, melalui gerakan mendongeng, anak-anak di sana akan belajar untuk mengolah pikiran mereka serta berimajinasi menyampaikan ke orang lain berdasarkan fakta buku bacaan. Hal ini akan menjadi sesuatu yang lebih, sebab ia akan belajar untuk mentransfer pikiran ke orang lain.

Sementara itu, dengan belajar menulis, anak-anak akan belajar berkomunikasi dan berbahasa dalam merangkai sebuah kalimat dalam bentuk tulisan, sehingga bisa dipahami orang lain.

"Makanya kita nanti juga melakukan penataan dan mem-branding perpustakaan di YPAC Surabaya, termasuk pengelolaan buku-buku dan sebagainya, termasuk yang kita awali itu kegiatan-kegiatan di sana," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pemetaan Minat

Sementara itu, Kasi Layanan dan Informasi Perpustakaan, Dispusip Kota Surabaya, Imam Budi Prihanto menuturkan, setiap Selasa dan Rabu, Dispusip menyediakan aksesibilitas literasi untuk anak-anak di YPAC Surabaya. Aksesibilitas literasi itu berupa pelatihan kelas menulis, kelas kreativitas, hingga mendongeng melalui mobil keliling yang disiapkan.

"Dari pola-pola yang notabene bertujuan untuk mencerdaskan anak-anak di YPAC, kita juga melakukan pemetaan. Tujuannya, untuk mengetahui minat dan bakat pada masing-masing anak,” kata Imam.

Setelah diketahui minat dan bakat pada masing-masing anak, kata Imam, selanjutnya Dispusip akan mengarahkan mereka ke hal yang lebih detail, agar anak-anak bisa menghasilkan sebuah karya.

"Setelah diketahui minat dan bakat masing-masing anak, baru kita arahkan ke yang lebih detail. Misalnya anak ini mampu bermain dengan keterampilan, maka kita arahkan dia ke sana,” tutur dia.

Dengan demikian, lanjut Imam, anak-anak tersebut diharapkan bisa menghasilkan sebuah karya sesuai bakat dan minat mereka masing-masing. Namun begitu, tujuan utama dari kegiatan ini adalah bagaimana anak-anak di YPAC ini memiliki kepercayaan diri dan keberanian untuk bergaul dengan siapa saja.

"Kita mencoba mengarahkan mereka untuk bisa lebih menghasilkan karya, bagaimana karya itu nantinya juga bisa dinikmati oleh orang lain. Namun, paling tidak orang lain tahu bahwa ini adalah hasil karya mereka," ujar dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.