Sukses

Wali Kota Surabaya Risma Pakai Sepeda Motor Listrik untuk Blusukan

Kabag Humas Pemerintah Kota Surabaya Febriadhitya Prajatara menuturkan, penggunaan sepeda motor listrik tersebut digunakan karena ramah lingkungan.

Liputan6.com, Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) memiliki kendaraan baru untuk membantu tugasnya. Kendaraan tersebut berupa sepeda motor listrik.

Kabag Humas Pemerintah Kota Surabaya, Febriadhitya Prajatara menuturkan, penggunaan sepeda motor listrik tersebut digunakan karena ramah lingkungan. Sepeda motor listrik ini untuk mendukung pemantauan wilayah karena lebih mudah.

Risma dikenal sebagai sosok yang suka blusukan dan terjun ke lapangan. Kegiatan ini dilakukan untuk membantu menjaga lingkungan Surabaya dan menjaga silahturami dengan masyarakat Surabaya, Jawa Timur.

"Hari ini digunakan untuk mendukung pemantauan wilayah. Karena lebih fleksibel,” ujar Febriadhitya saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, Selasa (25/2/2020).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Risma Giat Kerja Bakti Antisipasi Musim Hujan

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) bergegas berangkat untuk kerja bakti bersama jajarannya. Kerja bakti yang berturut-turut selama enam hari ini seakan menandakan dia tidak mau kecolongan dalam mengantisipasi musim hujan kali ini.

Kerja bakti kali ini, digelar di sepanjang Jalan Pasar Kembang Wonorejo-Jalan Pandegiling, Surabaya. Sekitar pukul 10.15 WIB, Risma tiba di lokasi.

Seperti biasa, senjata atau alat tempur untuk kerja bakti seperti sapu, keranjang sampah sudah digenggamnya. Bahkan, sarung tangan pun sudah membungkus kedua tangannya. Itu menandakan, kerja bakti sudah siap dimulai.

Tri Rismaharini pun menyapu sampah-sampah yang ada di pinggir jalan. Sesekali, ia memerintahkan untuk memangkas pohon hingga mengeruk saluran. Beberapa alat berat pun berdatangan ke lokasi membersihkan saluran itu. Jajaran Pemkot Surabaya bahu-membahu kerja bakti di sepanjang jalan itu.

"Kita tidak bisa mengandalkan pompa air saja. Saluran-saluran itu juga harus diperhatikan. Saya juga lihat endapannya itu cukup tinggi, makanya saya minta untuk dikeruk,” kata Risma seusai kerja bakti, Kamis, 23 Januari 2020.

Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini menjelaskan saluran tengah yang ada di Tegalsari itu dibangun sekitar  2016. Setelah itu, belum dibersihkan lagi. Menurut Tri Rismaharini, sedimentasinya mencapai hampir 80 persen dari saluran eksisting.

"Padahal saluran eksisting sebetulnya sudah besar. Tapi karena sedimentasinya cukup tinggi dan ada masalah, maka kita bersihkan supaya tidak terjadi masalah," ujar dia.

 

3 dari 3 halaman

Bakal Pasang Box Culvert

Meskipun Jalan Pasar Kembang termasuk jalan nasional, tapi dia tetap ingin membersihkannya. Lantaran, jika terjadi genangan air saat turun hujan, akan berimbas pada warga Surabaya. 

"Tapi memang berat. Jalan Pasar Kembang itu jalan nasional, tapi kita tidak boleh bilang begitu. Kalau kebanjiran yang kena warga saya. Ternyata ini ada masalah dengan saluran yang terlalu kecil,” tegasnya.

Oleh karena itu, demi menyelesaikan persoalan saluran kecil itu, Risma bakal memasang box culvert yang lumayan besar dari Jalan Pasar Kembang hingga pertigaan Jalan Pandegiling. “Itu mau kita ganti semua dengan box culvert karena sudah merotol semua,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Rayon Genteng dari Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Surabaya, Agung Wibisono memastikan dalam kerja bakti ini, pihaknya menurunkan 4 alat berat dan 10 dump truk yang dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya. 

Di samping itu, ia menuturkan, dinasnya akan mengerjakan saluran dari Jalan Pandegiling yang nantinya akan terhubung dengan saluran sekunder menuju Jalan Dinoyo.

"Kami juga menerjunkan 50 orang petugas. Kami juga akan melakukan pemasangan saluran yang terkoneksi dengan saluran sekunder yang ada di Dinoyo, sehingga diharapkan tidak ada genangan di kawasan ini,” pungkasnya. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.