Sukses

19 Wisata Kuliner Banyuwangi, Upaya Pemkab Dongkrak Ekonomi Lesu

Kurang lebih ada 19 pasar kuliner yang tersebar di berbagai kecamatan di Banyuwangi, dengan waktu buka yang berbeda-beda.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus berinovasi menggerakkan berbagai sektor di tengah kelesuan ekonomi, salah satunya dengan menggelar Festival Pasar Wisata Kuliner.

Festival Pasar Wisata Kuliner yang digelar di arean Arabian Street Food Kecamatan Kota Banyuwangi, Jawa Timur ini, melibatkan para pedagang setempat dan hal ini merupakan inovasi untuk mendongkrak perekonomian masyarakat lokal.

"Di tengah kelesuan ekonomi, kami perlu terus berinovasi untuk menggerakkan berbagai sektor. Pasar kuliner ini adalah salah satu cara untuk mendongkrak ekonomi lokal di masing-masing desa," ujar Bupati Abdullah Azwar saat membuka Festival Pasar Wisata Kuliner di Banyuwangi, Sabtu malam, 29 Februari 2020.

Ia menyebutkan, saat ini tak kurang dari 19 pasar kuliner yang tersebar di berbagai kecamatan dengan waktu yang berbeda-beda. Setiap pasar kuliner tak kurang dari 40 pelapak yang menjual aneka jajanan, yang bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat desa, dilansir dari Antara.

"Contohnya di Pasar Jajanan Olehsari, awalnya hanya ada 40 penjual, sekarang sudah tumbuh menjadi 78 penjual. Perputaran uangnya pun meningkat, bisa mencapai Rp40 juta hingga Rp50 juta," kata Anas.

Beberapa pasar wisata kuliner lain juga menunjukkan progres yang cukup baik, lanjut Anas, seperti Arabian Street Food misalnya, menjadi salah satu destinasi kuliner yang lagi naik daun saat ini. Pasar kuliner ini menyajikan aneka makanan khas Timur Tengah, kini setiap pekannya selalu dipadati pengunjung.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sejumlah Street Food di Banyuwangi

Ada pula Pasar Wit-Witan di Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, yang buka setiap Minggu pagi. Juga ada Pecinan Street Food di kawasan Karangrejo, Banyuwangi, yang menyajikan aneka kuliner khas masyarakat Tionghoa.

Selain itu, Pasar Kampung Kopat di Boyolangu, Pasar Seni dan Jajanan Rakyat Banyuwangi (Pasjari) di Temenggungan dan Pasar Kuliner Porobungkil di Rejosari yang juga dibuka setiap Sabtu sore hingga malam.

Bupati Anas berpesan, setiap pengelola untuk senantiasa menjaga kebersihan, kualitas dan kemasannya. "Saat ini, makan bukan sekadar makan. Sudah jadi gaya hidup. Sebelum makan difoto dulu, jadi perlu terus dijaga kebersihan, kualitas dan penyajiannya," ujar Anas.

Saat ini, Bupati Anas menambahkan, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi juga telah meluncurkan aplikasi berbasis mobile apps yang bertajuk Nja-jan.

"Dari aplikasi ini, bisa pesan berbagai kuliner yang ada di masing-masing pasar. Tinggal pilih dan siap diantar ke tempat pemesan," paparnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.