Sukses

RS Universitas Airlangga Usul Bentuk Satgas Gabungan, Untuk Apa?

RS Universitas Airlangga pun mengusulkan ke Dinas Kesehatan Jawa Timur untuk membentuk Satgas Gabungan yang dari berbagai rumah sakit di Surabaya.

Liputan6.com, Jakarta - Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya menyatakan perlu kerja bersama untuk menghadapi merebaknya virus corona baru atau COVID-19.

Pihaknya pun mengusulkan ke Dinas Kesehatan Jawa Timur untuk membentuk Satgas Gabungan yang dari berbagai rumah sakit di Surabaya untuk mengoptimalkan pemeriksaan COVID-19.

"Mengingat tenaga terbatas dan peminat banyak, kami usul ke Dinas Kesehatan untuk membuat Satgas Gabungan dari berbagai RS di Surabaya untuk saling menguatkan dalam memberikan kelayakan pemeriksaan," kata Direktur Utama RSUA Prof Nasronudin di Surabaya, Senin (16/3/2020), seperti dikutip dari Antara.

Dia mengatakan, pembentukan Satgas Gabungan dirasa perlu karena semenjak dibuka lima hari yang lalu sudah ada 500 lebih pasien yang melakukan tes di RSUA.

"Karena itu mulai hari ini, kami batasi jumlah 100 pasien per hari untuk tes karena keterbatasan SDM (sumber daya manusia)," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berharap COVID-19 Segera Berakhir

Nasron menambahkan, sebagai salah satu RS yang ditunjuk oleh pemerintah dari sekian ratus RS rujukan yang mewakili PTN, pihaknya berusaha memberikan layanan yang terbaik. 

"Namun, jika ada beberapa hal yang kurang memuaskan, kami berharap agar masyarakat bisa menerima. Mengingat situasi ini merupakan kondisi yang tidak lazim," tutur dia.

Pihaknya berharap wabah COVID-19 ini segera berakhir. Untuk itu diperlukan kerja bersama dari berbagai pihak agar pandemi tersebut tidak semakin meluas.

"Kami dari pihak RSUA tetap berusaha bekerja dengan baik dan tetap benar. Untuk itu, kami mencoba terus melakukan pembenahan dan perbaikan dalam memberikan kenyamanan layanan kepada masyarakat," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.