Sukses

Antisipasi Corona COVID-19, BPBD Jatim Semprotkan Disinfektan di Rumah Ibadah

Penyemprotan disinfektan di sejumlah tempat ibadah ini sebagai langkah preventif atau pencegahan merebaknya virus corona baru (COVID-19)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur melibatkan sekitar 50 petugas gabungan yakni dari BPBD, relawan dan anggota Pramuka Jawa Timur untuk menyemprotan disinfektan di beberapa rumah ibadah di Surabaya.

Penyemprotan disinfektan ini sebagai langkah preventif atau pencegahan merebaknya virus corona baru (COVID-19). "Bu Gubernur Khofifah Indar Parawansa sudah memberi arahan untuk terus melakukan pencegahan agar COVID-19 tak semakin meluas,” tutur Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur, Suban Wahyudiono, seperti dikutip dari Antara, Rabu (18/3/2020).

Penyemprotan sekaligus pembersihan di lingkungan gereja dilakukan sekitar 50 petugas gabungan. Selain GBIP Immanuel, penyemprotan disinfektan juga dilakukan di Pondok Pesantren At-Tauhid di Jalan Jagir Sidosermo dan Madrasah Aliyah Negeri Surabaya di Jalan Wonorejo Timur.

Pencegahan dilakukan, menurut dia, juga untuk membuat masyarakat merasa aman, terutama saat menunaikan ibadah di tempat-tempat peribadatan.

"Seperti kemarin kami menyemprot disinfektan di Masjid Nasional Al Akbar. Harapannya, ke depan penyemprotan ini dilakukan mandiri sehingga keamanan dan kenyamanan terjaga," tutur dia.

Di tempat sama, Ketua Pelaksana III Harian Majelis GBIP Immanuel Surabaya Adam Tutu mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih karena telah melakukan upaya preventif terhadap virus corona baru COVID-19. "Terima kasih telah dibantu dibersihkan. Semoga kita semua bisa terbebas dari virus," tutur dia.

Bagikan Sarung Tangan Plastik

BPBD Jatim juga melakukan sosialisasi di pasar terkait pola perilaku bersih, termasuk menjaga kehigienisan makanan atau barang yang dijualbelikan.

"Kami membagikan sarung tangan plastik agar orang yang jual makanan tidak langsung mengambilnya menggunakan tangan kosong," kata dia.

Total terdapat 10 ribu pasang sarung tangan yang dibagikan di pasar dan sebagian warung di wilayah Jawa Timur.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dinkes Surabaya Lakukan Penyemprotan Disinfektan

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan penyemprotan disinfektan untuk mengantisipasi penyebaran virus coroba baru atau COVID-19. Penyemprotan disinfektan itu akan dilakukan selama sepekan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita menuturkan, penyemprotan disinfektan itu bertujuan agar mengurangi bahaya mikroorganisme terutama di lingkungan kerja.

"Sementara ini di lingkungan kerja pemerintah kota, sekitar Taman Surya dan Jalan Jimerto. Selain itu, di rumah ibadah, masjid-masjid, gereja, pura itu sudah kita lakukan,” ujar Feny, sapaan akrabnya, seperti dikutip dari laman Surabaya.go.id.

Dalam penyemprotan kali ini, Feny menuturkan, beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya juga dikerahkan.

Di antaranya Satpol PP, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH), dan Dinas Perhubungan (Dishub). Setidaknya ada 100 petugas yang dikerahkan dalam penyemprotan disinfektan kali ini.

"Perkiraan sekitar lebih dari 100 orang (petugas). Kayak di Balai Pemuda itu satu lokasi, karena besar (luasnya) jadi 10 orang (petugas) di situ,” ujar dia.

3 dari 3 halaman

Bagi Hand Sanitizer

Tak hanya melakukan penyemprotan di lingkungan kerja pemerintah, Pemkot Surabaya juga melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa lokasi lain. D iantaranya, terminal, stasiun, sekolah, hingga di bus-bus. Rencananya, penyemprotan disinfektan ini bakal berlangsung selama seminggu ke depan.

"Di sekolah juga, mumpung libur jadi sekalian, mungkin sekitar sampai hari Minggu (penyemprotan) selesai," ujar dia.

Di samping melakukan penyemprotan disinfektan, Pemkot Surabaya juga membagi-bagikan hand sanitizer gratis kepada masyarakat. Hand sanitizer ini merupakan produksi mandiri dari Dinkes Surabaya yang sengaja ditujukan kepada masyarakat yang membutuhkan, seperti para penumpang di terminal bus-bus, Damri, hingga pekerja Ojek Online (Ojol).

"Hari ini kita produksi (hand sanitizer) sekitar 875 liter, waktu awal cuma 50 liter, kemudian bertambah 200 liter dan hari ini 875 liter,” pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.