Sukses

Update Corona COVID-19 di Jatim: ODP Meningkat Jadi 635 Orang

Selain penambahan pasien positif corona baru, orang dalam status pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) juga meningkat di Jawa Timur.

Liputan6.com, Jakarta - Pasien positif corona baru atau COVID-19 di Jawa Timur meningkat. Dari total sembilan orang pada Kamis, 19 Maret 2020 menjadi 15 orang pada Jumat (20/3/2020).

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menuturkan, kenaikan pasien positif corona baru sebanyak enam pasien itu berasal dari rumah sakit (RS) di Surabaya, Jawa Timur.

"Totalnya sekarang menjadi 15 pasien. Enam pasien dari Surabaya,” ujar dia, seperti dikutip dari Merdeka, Jumat (20/3/2020).

Selain penambahan pasien positif corona baru atau COVID-19, orang dalam status pasien dalam pengawasan (PDP) juga meningkat. Pada Kamis, 19 Maret 2020 masih 36 orang menjadi 72 orang pada Jumat pekan ini. Sementara itu, orang dalam pemantauan (ODP) dari awalnya 91 orang kini menjadi 635 orang.

Jumlah PDP terbanyak yakni di Surabaya 32 orang, Malang Raya 8 orang, Sidoarjo 5 orang, Tulungagung 4 orang, Mojokerto, Jember masing-masing 3, Magetan, Ngawi, Pacitan, Gresik masing-masing 2, dan Ponorogo, Trenggalek, Blitar Raya, Lumajang, Situbondo, Sumenep, Nganjuk, Madiun masing-masing 1 orang.

Sedangkan ODP terkait COVID-19 terbanyak tercatat di Surabaya yakni 175 orang, Blitar Raya 84 orang, Malang Raya 74, Jember 43, Mojokerto 23, Lumajang 20, Bondowoso 18, Banyuwangi 17, Situbondo 15, Ponorogo, Kab. Kediri 11, Sumenep, Sidoarjo 10, Gresik, Probolinggo 9, Trenggalek 8, Pacitan 7, Tuban, Magetan 6, Ngawi 5, Sampang 4, Pasuruan 3, Bangkalan, Lamongan 2, Jombang, Tulungagung, Pamekasan 1.

"Kami juga terus melakukan koordinasi dari proses rekap bed (tempat tidur) yang memungkinkan bisa memberikan layanan terhitung 405 bed (tambahan baru)," katanya.

Mengutip Antara, ada tiga tingkatan status sebelum akhirnya seseorang dinyatakan positif COVID-19. Pertama, Orang Dalam Pemantauan (ODP), yang berarti belum menunjukkan gejala sakit, tapi sempat bepergian ke negara episentrum COVID-19 sehingga perlu dilakukan pemantauan.

Kemudian, Pasien Dalam Pengawasan (PDP), yakni adalah orang yang sudah menunjukkan gejala terjangkit COVID-19, seperti mengalami demam, batuk, pilek, dan sesak napas. Sementara untuk tingkat ketiga adalah suspect, atau terduga COVID-19. Suspect COVID-19 sudah menunjukkan gejala terjangkit virus, dan diduga kuat melakukan kontak dengan pasien yang positif COVID-19.

 

Reporter: Erwin Yohanes

Sumber: Merdeka

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengecekan Sendiri

Pihaknya sedang mempersiapkan tenda di rumah sakit TNI-Polri, jika sewaktu-waktu diperlukan untuk proses observasi.

"Tenda rumah sakit TNI-Polri juga bisa disiagakan jikalau diperlukan ontuk proses observasi," ia menambahkan.

Sebelumnya, sebagai langkah antisipasi, Khofifah meminta masyarakat untuk dapat melakukan pengecekan sendiri atau self assesment melalui website yang telah disediakan.

"Untuk itu masyarakat bisa melakukan self assesment dengan mengakses website https://checkupcovid19.jatimprov.go.id/covid19/ untuk bisa mengetahui kondisi kesehatan masing-masing," ujar dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.