Sukses

DPRD: Sejumlah Sekolah di Surabaya Belum Disemprot Disinfektan

BPB Linmas telah membagikan 300 alat semprot ke sejumlah instansi masyarakat untuk menghalau penyebaran COVID-19, namun belum semua sekolah telah tersemprot.

Liputan6.com, Jakarta - DPRD Surabaya, Jatim, mengemukakan sejumlah sekolah negeri dan swasta belum disemprot disinfektan untuk mencegah penyebaran virus Corona penyebab COVID-19 dalam masa perpanjangan kedua liburan sekolah mulai 23-28 April 2020.

"Kemarin 20 Maret 2020 saya cek, ada tiga SMP Negeri yang belum disemprot disinfektan. Beberapa sekolah swasta juga belum," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti di Surabaya, Sabtu, 21 Maret 2020.

Oleh karena itu, kata dia, masa perpanjangan libur kedua mulai 23-28 April 2020 sesuai dengan Surat Pemberitahuan Dinas Pendidikan Surabaya Nomor 420/5951/436.7.1/2020 ini agar dimanfaatkan semua satuan pendidikan di semua jenjang mulai PAUD, TK, SD hingga SMP untuk kegiatan penyemprotan disinfektan, dilansir dari Antara.

"Sekolah yang bisa semprot sendiri dipersilahkan dan agar koordinasi ke dinas pendidikan atau kecamatan setempat, dan dipastikan bahan yang digunakan aman untuk lingkungan," ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya Eddy Christijanto sebelumnya mengatakan telah membagikan sekitar 300 alat penyemprot disinfektan baru ke instansi kecamatan dan kelurahan se-Kota Surabaya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

300 Alat Semprot Baru

Dengan dibagikannya 300 alat penyemprot baru ini, lanjut Eddy, maka kami harapkan penyemprotan disinfektan bisa semakin masif hingga ke tingkat RW, sehingga diharapkan tidak ada yang tertinggal.

Sedangkan lokasi-lokasi atau sasaran penyemprotan yang paling dianjurkan adalah tempat ibadah, sekolah, perkantoran, Balai RT/RW/Pos Kamling, taman bermain, Pasar Krempyeng, Sentra PKL, gang di kampung, kos-kosan, warkop dan warnet, dan depot atau rumah.

Eddy memastikan, penyemprotan secara masif ini akan terus dilakukan di berbagai titik di Kota Surabaya hingga akhirnya Kota Surabaya sudah dinyatakan aman oleh pemerintah pusat.

Selanjutnya, Eddy berharap masyarakat bisa lebih aktif untuk mengusulkan lokasi-lokasi mana saja yang harus disemprot.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.