Sukses

Dispendik Jatim: UN Ditiadakan, Penerimaan Mahasiswa Baru Bakal Menyesuaikan

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi menuturkan, hasil ujian nasional bermanfaat untuk melihat disparitas kualitas mutu pendidikan di masing-masing sekolah atau wilayah.

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Pendidikan Jawa Timur menilai, ujian nasional yang ditiadakan untuk mengantisipasi merebaknya Corona COVID-19, penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi akan ikut menyesuaikan.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi menuturkan, hasil ujian nasional bermanfaat untuk melihat disparitas kualitas mutu pendidikan di masing-masing sekolah atau wilayah.

Selain itu, ada perguruan tinggi yang menerapkan jalur dari nilai ujian nasional, termasuk perguruan tinggi tertentu, semisal akademi militer, akademi kepolisian dan akademi sejenis lainnya.

"Tentu, dengan ditiadakannya ujian nasional, maka dalam penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi akan ikut menyesuaikan," kata mantan Kepala Dinas Perhubungan Jatim tersebut, seperti dikutip dari Antara, Kamis (26/3/2020).

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memastikan untuk meniadakan ujian nasional karena meluasnya wabah virus corona di Tanah Air.

Ia menyatakan, kelulusan siswa sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat tidak ditentukan oleh nilai ujian nasional (UN), sehingga tak masalah jika UN ditiadakan. "Ada parameter sendiri sekarang ini terkait ukuran kelulusan siswa SMA/SMK," tutur dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ditentukan Nilai Rapor Selama 3 Tahun

Ia menuturkan, kelulusan ditentukan nilai rapor selama tiga tahun atau enam semester yang rata-ratanya 60 persen, kemudian nilai ujian satuan pendidikan (USP) ditambah ujian praktik laboratorium 40 persen.

"Khusus di Jatim, ukuran kelulusan sudah dilakukan karena seluruh SMA dan SMK sudah melakukan USP berstandar komputer dan smartphone serta ujian praktik," ujar dia.

Wahid mengatakan, rencana semula peniadaan ujian nasional adalah pada 2021, tapi karena merebaknya COVID-19 dan mengganggu proses belajar mengajar, diputuskan untuk meniadakannya pada 2020.

Sesuai jadwal, pelaksanaan ujian nasional tingkat SMA digelar mulai 30 Maret hingga 2 April 2020, bahkan di Jatim sempat diputuskan untuk penundaan sepekan berikutnya, yakni 6-9 April 2020. Sedangkan, untuk tingkat SMK sudah dilakukan pelaksanaan ujian nasional pada 16-19 Maret 2020.

"Alhamdulillah untuk siswa kelas XII SMK sudah dilaksanakan. Untuk yang tingkat SMA sesuai kebijakan Mendikbud dan kami tentu menyesuaikan," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.