Sukses

16.600 Alat Rapid Test Corona COVID-19 Dibagikan ke RS dan Dinas Kesehatan di Jatim

Ketua Satgas Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, dr Joni Wahyuadi menuturkan, rapid test sudah dikirim ke rumah sakit dan dinas kesehatan

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menuturkan, sekitar 12 kabupaten/kota di Jawa Timur sudah melaksanakan tes cepat atau rapid test untuk Corona COVID-19.

Dari 18.000 alat rapid test yang sudah tiba di Jawa Timur, Khofifah menuturkan, 9.580 rapid tes dibagi ke 65 rumah sakit rujukan.  Ia menambahkan, sebanyak 7.020 alat rapid test dibagikan ke Dinas Kesehatan. Pada Jumat, 27 Maret 2020, sudah ada beberapa kabupaten yang laksanakan tes cepat itu. Sebelumnya 18.000 alat rapid test sudah di Jawa Timur pada Kamis, 26 Maret 2020.

"Sedangkan ada delapan rumah sakit rujukan baru akan dikoordinasikan koordinator tim gugus bagaimana didistribusikan ,” ujar Khofifah saat konferensi pers, Jumat, 27 Maret 2020.

Sementara itu, Ketua Satgas Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, dr Joni Wahyuadi menuturkan, rapid test sudah dikirim ke rumah sakit dan dinas kesehatan. Ia menuturkan, rapid test ini bukan untuk standar diagnosa tetapi untuk screening.

"Untuk yang screening yang confirm dan positif tujuannya untuk berikan treatment yang tepat apakah untuk isolasi dan masuk rumah sakit. Kalau hasil positif tetap harus PCR, dan diumumkan Kementerian Kesehatan,” kata dia.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Laksanakan Rapid Test Tetap Pakai APD

Ia menambahkan, untuk melaksanakan rapid tes tersebut, petugas kesehatan juga harus memakai alat pelindung diri (APD) dan orang yang melakukan tes memakai masker.

"Meski tes pakai sampel darah Hharus pakai APD bagi petugas kesehatan karena kita tidak tahu apakah yang dites idap atau tidak. Yang di tes pakai masker dan petugas kesehatan pakai APD. Kontak dekat pakai APD untuk cegah penularan,” tegas dia.

Ia menuturkan, untuk melakukan rapid tes ini dapat dilakukan di puskesmas, laboratorium, dinas kesehatan. “Insyaallah besok (Sabtu ini-red) hasilkan secara kuantatif, masih banyak persiapan,” kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.