Sukses

Cerita Pekerja Lintas Wilayah Terdampak Corona COVID-19

Pekerja lintas wilayah ini mengakui banyak masyarakat yang belum paham tahapan-tahan seseorang dinyatakan positif Corona COVID-19.

Liputan6.com, Surabaya - Seorang pekerja lintas wilayah yang enggan disebutkan namanya mengaku terdampak virus corona baru (Sars-CoV-2) yang menyebabkan COVID-19 dan menjadi bahan gunjingan oleh para tetangganya.

Pria asal Bangkalan, Madura yang kini tinggal di Pandaan, Pasuruan ini setiap hari bekerja di Surabaya, Jawa Timur.  Dia sering berkendara melewati antarwilayah, Pandaan-Surabaya bahkan ke Bangkalan untuk sekadar bertemu sejenak dengan sanak saudaranya. 

Oleh para tetangganya, dia dianggap membawa Corona COVID-19. Ia tidak tahu apa yang dipikirkan masyarakat dan tidak mengalami gejala sakit. Bekerja lintas daerah diakuinya membuat masyarakat was-was, ia bisa saja tertular COVID-19.

"Dari kemarin aku kepikiran, soalnya di kampung aku di Pandaan aku sudah ditanyain macam-macam. Mereka warga agak waspada orang yang datang dari Surabaya," tutur dia, Rabu, 1 April 2020. 

Dia mengakui banyak masyarakat yang tak paham tahapan-tahapan orang dinyatakan positif Corona COVID-19. Rasa curiga yang dialamatkan pada pendatang seperti dirinya seolah menjadi tanda tanya besar.

"Begitupun juga di Bangkalan, mereka begitu waspada. Orang-orang di kampung Bangkalan sama Pandaan kayak nyuruh aku jangan keluar dulu, sama tidak boleh interaksi sama orang," katanya. 

Dia mengaku sedih dengan apa yang dialamatkan padanya, dari segi kesehatan ia bukan orang dalam pengawasan bahkan positif corona. Dia sadar, pekerjaan pulang pergi lintas wilayah menjadikan ia rentan menjadi orang dalam pemantaun.

"Ya pekerjaan Surabaya-Pandaan kalau disebut orang dalam pemantauan wajar karena kerjaan saya dapat dikatakan luar kota, tapi itu juga bukan positif dan tidak harus menjauhi," ucapnya. 

Pria yang sebentar lagi menjadi seorang Bapak ini berharap pandemi Corona COVID-19 segera berakhir. Selain berdampak pada sektor ekonomi, rasa saling menghargai antar sesama yang tumbuh sejak dahulu kini mulai hilang.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Apresiasi Langkah Pemerintah

Ia mengapresiasi, langkah pemerintah yang meminta masyarakat untuk berdiam diri di rumah jika tidak ada hal yang mendesak. Dia menuturkan, itu bisa menjadi langkah mencegah COVID-19. 

Jika harus memilih, ia lebih memilih untuk mematuhi imbauan pemerintah untuk tidak berkerumun dan tinggal di rumah, tapi karena pekerjaan, ia harus melanggarnya kendati risiko terpapar virus menjadi hal yang tidak mustahil.

"Ya sekarang jaga diri yang utama, pulang baju langsung dicuci, dan mandi. Ditempat kerja aku juga pakai masker, di kantor juga ada hand sanitizer, jadi setiap kerja setelah itu tangan saya basuh dengan itu. Saya harap ini segera berakhir, saya kangen suasana guyub antar warga, tidak ada saling curiga," ujarnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.