Sukses

Data Corona COVID-19 Pemerintah Pusat dan Jatim Tak Sinkron, Ini Penjelasannya

Ketua Gugus Kuratif Penanganan Covid-19 Jawa Timur, dr. Joni Wahyuhadi menyampaikan pihaknya berkomunikasi dengan juru bicara pemerintah untuk penanganan Corona Covid- 19, Achmad Yurianto terkait perbedaan data.

Liputan6.com, Surabaya - Memasuki awal April 2020, peta penyebaran virus corona baru (Sars-CoV-2) yang sebabkan Covid-19 di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) dengan data dari Pemerintah Pusat tidak sinkron. Perbedaan angka tersebut terlihat di pasien positif dan sembuh.

Berdasarkan data dari pusat, pasien positif Corona COVID-19 di Jawa Timur bertambah 11, jadi totalnya ada 104 orang. Selanjutnya, pasien sembuh hanya bertambah satu, jadi totalnya 17 orang.

Sedangkan berdasarkan data dari Jatim, pasien positif bertambah 10, jadi totalnya ada 103 orang. Selanjutnya, pasien sembuh bertambah lima, jadi totalnya 22 orang.

Dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Ketua Gugus Kuratif Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur, dr. Joni Wahyuhadi menyampaikan pihaknya  sudah komunikasi dengan juru bicara pemerintah untuk penanganan Corona Covid- 19, Achmad Yurianto.

"Jadi kalau ada pasien dengan konversi negatif dua kali, kita lapor satu kali, lapor dua kali, laporan masuk ke mereka pasien sembuh," tutur dia di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu petang (1/4/2020).

"Dan ternyata hasil negatif ini kita bisa tahu lebih dahulu, karena kita punya laboratorium di Institute of Tropical Disease (ITD) Unair. Dan InsyaAllah dalam waktu tidak lama, RSUD Soetomo juga bisa," ia menambahkan.

Selanjutnya, hasil dari konsultasi kepada Yurianto, Joni mengatakan, kalau pasien yang negatif Corona COVID-19 ini menunggu pengumuman dari Jakarta maka pasien harus tambah isolasinya.

"Diisolasi itu bosan dan stres, jadi kalau tambah dua hari, pasien yang sudah sembuh pasti akan marah," ucapnya.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Selanjutnya, Joni menanyakan kepada Yurianto, bagaimana kalau pemprov Jatim sudah mengetahui pasien tersebut sudah negatif dan Yurianto belum mengumumkan, apakah boleh diumumkan.

"Dan Pak Yuri menjawab boleh kalau yang negatif, kalau yang positif tidak boleh. Itulah bedanya, jadi kita 22 dan dia masih 17 orang, karena mungkin baru diumumkan besok atau besok lusa, jadi begitu ceritanya," ujar Joni.

"Sedangkan data pasien yang positif, ternyata ada dua nama yang sama. Jadi sudah fix, pasien positif Covid - 19 di Jatim bertambah 10 dan totalnya 103 orang," ia menambahkan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.