Sukses

Banjir Terjang Pasuruan Akibat Sungai Welang Meluap

Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah Kabupaten Pasuruan, Tectona Jati menuturkan, jalan nasional Kraton yang ditutup itu sepanjang 1,5 kilometer (KM).

Liputan6.com, Jakarta - Sungai Welang meluap mengakibatkan banjir sehingga jalan nasional di Kraton, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur ditutup. Sementara itu, arus lalu lintas dialihkan melewati tempat lain untuk sementara waktu.

Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah Kabupaten Pasuruan, Tectona Jati menuturkan, jalan yang ditutup itu sepanjang 1,5 kilometer (KM). “Untuk pengendara, terpaksa arus lalu lintas dialihkan melalui jalan tol,” ujar dia seperti dikutip dari Antara.

Ia mengatakan banjir memang langganan di wilayah itu setiap kali turun hujan deras. "Banjir dengan ketinggian sekitar 20 centimeter sampai dengan 80 centimeter itu disebabkan oleh meluapnya Sungai Welang yang melintas di wilayah setempat," katanya.

Disinggung mengenai berapa rumah terdampak banjir, ia mengaku belum tahu secara pasti karena sampai dengan saat ini petugas masih melakukan pendataan.

"Untuk berapa rumah yang terdampak, saat ini masih dilakukan proses pendataan, nanti kami 'update' (perbarui) lagi datanya," ujar dia.

Update:

 Tectona menuturkan, jalan nasional di Kraton, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur sudah bisa dilalui sejak pukul 10.00 WIB. Banjir di wilayah tersebut sudah surut. "Kemarin air meluber di jalan, dan jam 10 pagi sudah dilalui," saat dihubungi Liputan6.com.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jatim Masuk Pancaroba pada April

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur mengatakan pada April ini, Jawa Timur masuk pancaroba. Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto mengatakan saat pancaroba masih banyak turun hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.

"Masih banyak ditemui hujan dengan intensitas ringan sampai lebat tetapi hanya bersifat lokal," kata dia.

Ia mengatakan pada pancaroba arah angin cenderung variabel atau berubah-ubah dengan kecepatan antara 5-30 kilometer per jam.

"Namun demikian masih perlu diwaspadai adanya potensi cuaca ekstrem yang menyebabkan terjadinya banjir, angin kencang sesaat, hujan es, dan juga tidak menutup kemungkinan terjadi angin puting beliung akibat terjadi perubahan cuaca secara mendadak," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.