Sukses

17 Buruh Pabrik Rokok di Tulungagung Reaktif dari Hasil Rapid Test

Terhadap 17 buruh linting yang sudah terkonfirmasi reaktif infeksi, dipastikan akan dilakukan isolasi atau karantina.

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 17 dari total 214 buruh linting di pabrik rokok Mustika, Tulungagung, Jawa Timur dinyatakan reaktif infeksi setelah diperiksa secara masal menggunakan alat rapid test (tes cepat) COVID-19, Sabtu, 2 Mei 2020.

Kepala Posko Kesehatan COVID-19 Tulungagung Anna Prapti menyebut jumlah buruh linting yang diduga terpapar corona diperkirakan masih terus bertambah.

Hal itu karena proses rapid test lanjutan masih akan dilakukan oleh tim epidemologi Satgas Penanggulangan COVID-19 Tulungagung pada Minggu, 3 Mei 2020 atau Senin, 4 Mei 2020. Saat ini, kata Anna, masih ada sekitar 450 buruh linting yang akan diperiksa pada gelombang kedua, Ahad atau Senin.

"Dari sisi tenaga kesehatan, kami siap. Tapi, dari sisi pabrik, besok libur. Kami mengimbau, walaupun (besok) libur, (buruh) tetap dihadirkan. Karena kami tidak mau berjeda lama supaya penularan tidak semakin parah (menyebar)," kata Anna Prapti yang dikonfirmasi usai memantau proses rapid test, dilansir dari Antara.

Terhadap 17 buruh linting yang sudah terkonfirmasi reaktif infeksi, Anna memastikan mereka akan dilakukan isolasi atau karantina.

Lokasinya masih dievaluasi. Jika jumlah yang terpapar banyak, lanjut dia, kemungkinan isolasi akan dikonsentrasikan di bangunan khusus yang tak jauh dari pabrik.

Namun, apabila jumlahnya tidak banyak, Anna memastikan isolasi akan dijadikan satu dengan pasien positif COVID-19 maupun PDP lain di Rusunawa IAIN Tulungagung.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tracing Terus Berlanjut

Tracing atau penulusuran hari ini dilakukan yang sebelumnya Jumat 1 Mei, Posko Kesehatan COVID-19 Tulungagung mendapat laporan dari Puskesmas Bangun Jaya selaku puskesmas penyangga COVID-19 ada temuan kasus pasien H yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).

"Pasien H ini adalah karyawan Pabrik Rokok Mustika, sehingga sesuai prosedur, hari ini kami lakukan tracing untuk melacak kemungkinan penularan ke buruh linting lain," kata Anna Prapti.

Dijelaskan, pasien H sebelum memeriksakan diri ke Puskesmas Bangun Jaya, Pakel, sempat 10 hari menderita demam disertai flu atau pneumonia (radang saluran pernafasan atas) dan tak kunjung sembuh.

Selama 10 hari itu pasien H mengaku tidak masuk kerja atau istirahat di rumah.Hasil pemeriksaan tim medis di Puskesmas Bangun Jaya, pasien H reaktif infeksi setelah diperiksa menggunakan alat rapid test COVID-19.

Saat itu juga statusnya dinaikkan menjadi PDP atau pasien dalam pengawasan dan dirawat di ruang isolasi laiknya pasien COVID-19. Swab atas sampel lendir di tenggorokan juga sudah dilakukan, dan langsung dikirim ke Balitbangkes Kemenkes Jakarta.

Satgas Penanggulangan COVID-19 kini fokus menelusuri dugaan paparan wabah COVID-19 di PR Mustika yang ada di bawah naungan PT Cahaya Tiga Saudara Sejati, di Desa Gesikan, Tulungagung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.