Sukses

Top 3 Surabaya: Pasar Kupang Gunung Tutup Sementara Mulai 2 Mei

Berikut sejumlah artikel terpopuler di Surabaya yang dirangkum pada Minggu, 3 Mei 2020.

Liputan6.com, Jakarta - Pasar Kupang Gunung di Jalan Putat Jaya, Surabaya, Jawa Timur tutup sementara selama 14 hari seiring ada temuan dua pedagang di pasar setempat yang positif terjangkit virus corona baru (Sars-CoV-2) yang sebabkan COVID-19.

Humas PD Pasar Surya, Zaini menuturkan,Pasar Kupang Gunung Surabaya tutup mulai Sabtu, 2 Mei 2020 hingga 14 hari ke depan. Penutupan sementara pasar ini lantaran ada pedagang yang dinyatakan positif Corona COVID-19.

Pihaknya juga sudah mensosialisasikan mengenai penutupan sementara itu kepada pedagang. PD Pasar Surya juga setiap hari menyemprot disinfektan terhadap pasar yang dikelola PD Pasar Surya. 

Artikel Pasar Kupang Gunung Surabaya tutup sementara menyita perhatian pembaca di Surabaya. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Surabaya? Berikut sejumlah artikel terpopuler di Surabaya yang dirangkum pada Minggu (3/5/2020)

1.Pasar Kupang Gunung Surabaya Tutup Sementara Mulai 2 Mei 2020

Pasar Kupang Gunung di Jalan Putat Jaya, Surabaya, Jawa Timur tutup sementara selama 14 hari seiring ada temuan dua pedagang di pasar setempat yang positif terjangkit virus corona baru (Sars-CoV-2) yang sebabkan COVID-19.

Humas PD Pasar Surya, Zaini menuturkan,Pasar Kupang Gunung Surabaya tutup mulai Sabtu, 2 Mei 2020 hingga 14 hari ke depan. Penutupan sementara pasar ini lantaran ada pedagang yang dinyatakan positif Corona COVID-19. Pihaknya juga sudah mensosialisasikan mengenai penutupan sementara itu kepada pedagang. PD Pasar Surya juga setiap hari menyemprot disinfektan terhadap pasar yang dikelola PD Pasar Surya. 

Berita selengkapnya baca di sini

2.Penjelasan Pemprov Jatim Terkait Klaster Baru di Malang

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengakui ada klaster baru yang muncul di Malang, Jawa Timur. Penyebaran dari klaster ini diprediksi cukup banyak. 

"Apa yang terjadi pada klaster baru di Malang ini di antara lain adalah pasien yang memang minta pulang, dan setelah di rumah dapat dua hari, dan meninggal," ujar Khofifah ditulis, Sabtu, 2 Mei 2020.

Klaster ini, kata Khofifah Indar Parawansa, ditengarai menyebar di sebuah pasar di Malang. Hanya saja tidak disebutkan gamblang pasar yang dimaksud. "Tenaga kesehatan ada yang kemudian tertular. Kemudian ketika ke pasar juga ada yang tertular," terangnya. 

Berita selengkapnya baca di sini

3.Pemkot Surabaya Angkat Bicara Terkait Penanganan di Klaster Sampoerna

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya angkat bicara soal penanganan klaster Sampoerna Kali Rungkut Surabaya yang dinilai terlambat respons. 

Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, M Fikser menegaskan, pemerintah kota selalu serius dan cepat dalam mendapatkan semua informasi yang berkembang terkait dengan penyebaran Covid-19. Termasuk kasus COVID-19 pada karyawan PT HM Sampoerna Tbk, Rungkut Surabaya.

"Bahwa pemerintah kota tidak pernah terlambat. Ibu Gubenur (Jawa Timur) tidak benar. Awal mulanya pada tanggal 2 April yang bersangkutan itu sakit dan berobat ke klinik perusahaan. Pada 9 April 2020 pasien dirujuk di rumah sakit dan tanggal 13 April pasien melakukan pemeriksaan tes swab di rumah sakit yang berbeda,” kata Fikser saat Jumpa Pers di ruang Sekretaris Daerah, Balai Kota Surabaya, Sabtu, 2 Mei 2020.

Berita selengkapnya baca di sini

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.