Sukses

Tips Kelola THR di Tengah Pandemi Corona COVID-19

Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi Mieke Rini menganjurkan evaluasi pengeluaran ketika sudah dapatkan THR.

Liputan6.com, Jakarta - Tunjangan Hari Raya (THR), salah satu hal yang dinanti menjelang hari raya. Biasanya THR ini dibayarkan oleh perusahaan jelang hari raya.

Namun, pandemi COVID-19 mungkin membuat situasi berubah. Mungkin masih ada yang mendapatkan THR, atau ada juga yang tidak dibayar penuh, dan bahkan ada yang belum mendapatkan THR.

Bagi yang mendapatkan THR di tengah situasi saat ini, menurut perencana keuangan Mitra Rencana Edukasi Mieke Rini, sesuatu hal yang patut disyukuri sehingga perlu dipergunakan dengan bijak.

"THR biasanya dipakai untuk keperluan hari raya. Nah ada perbedaan pada tahun ini dari tahun-tahun sebelumnya,” ujar Mieke, saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (10/5/2020).

Ia menuturkan, jika THR sebelumnya digunakan untuk keperluan hari raya sepenuhnya, saat ini diharapkan bisa diefisienkan. Lantaran situasi akibat pandemi COVID-19 yang belum pasti. Oleh karena itu, ia menganjurkan evaluasi pengeluaran untuk menyambut hari raya.

Bila biasa THR digunakan untuk membeli kue, pakaian baru dan mudik, menurut Mieke, saat ini anggaran untuk tiga pos tersebut dapat dikurangi.

"Ada larangan mudik jadi dana mudik tidak digunakan. Kemudian acara silahturahmi juga kemungkinan terbatas, jadi pos makanan juga tidak seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sisihkan untuk Dana Darurat

Meski demikian, ada satu pos yang wajib tetap dianggarkan yang bisa diambil dari THR. Mieke menuturkan, pengeluaran wajib itu antara lain zakat, infaq dan sedekah. Mieke menambahkan, mungkin porsi untuk zakat, infaq dan sedekah ini dapat diperbesar seiring pengeluaran konsumsi yang berkurang.

"Bisa diperbesar bagi orang yang membutuhkan itu sangat berarti," tutur Mieke.

Mieke menuturkan, THR juga dapat disisihkan untuk dana darurat. Apalagi situasi saat ini masih belum pasti ke depannya. Oleh karena itu, dana darurat dapat diperbesar yang asal dananya dari THR.  Dana darurat itu, menurut Mieke bisa ditempatkan di tabungan, reksa dana pasar uang untuk berjaga-jaga.

"Banyak cadangan misalkan 30 persen hingga 50 persen dana THR untuk tambah dana darurat. Jadi jangan semua dibelanjakan,” ujar dia.

Selanjutnya, menurut Mieke, jangan lupa untuk berinvestasi. Anggaran investasi juga bisa diambil dari THR.Salah satunya bisa investasi di pasar modal.

Mieke mengatakan, pasar saham sedang koreksi dapat dimanfaatkan untuk tempatkan alokasi dana investasi saham. “Pasar saham sedang turun, ini juga bisa untuk investasi dalam jangka panjang karena harganya sudah turun. Akan tetapi, jangan semua untuk investasi jangka panjang atau saham,” kata dia.

Mieke juga mengingatkan, meski aktivitas di rumah, kebiasaan terutama belanja online kadang juga dapat buat kalap. Oleh karena itu, juga perlu evaluasi kebiasaan belanja online meski sudah mendapatkan THR. ”Kalau ada kelebihan THR, menambah likuditas denngan menabung dan kesempatan untuk investasi jangka panjang,” ujar dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.