Sukses

Universitas Airlangga Temukan Enam Genome Virus Penyebab COVID-19

Universitas Airlangga (Unair) menemukan enam whole genome sequences yang berasal dari sampel orang positif Corona COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Universitas Airlangga (Unair) menemukan enam whole genome sequences yang berasal dari sampel orang positif Corona COVID-19. Genom ini untuk mengidentifikasi virus.

Wakil Dekan Universitas Airlangga (Unair), Fedik Abdul Rahman menuturkan, dengan temuan whole genom untuk mengetahui virus terjadi mutasi atau tidak. Selain itu juga untuk mendesain obat dan vaksin untuk Indonesia.

"Ini harus dianalisis untuk mengetahui virus sudah terjadi mutasi atau tidak. Kedua, kecepatan mutasi sejauh mana,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, Minggu (10/5/2020).

Fedik menuturkan, dari enam penemuan genom tersebut baru dua yang sudah didaftarkan di Global Initiative on Sharing All influenza Data (GISAID) atau kerja sama pemerintah Jerman dengan organisasi nirlaba untuk sediakan akses data berbagai informasi genetik virus yang sebabkan epidemi. "Yang di-sequenching baru selesai enam tetapi yang sudah didaftarkan di GISAID baru dua sequence whole genom,” tutur dia.

Sebelumnya, tim Peneliti COVID-19 Universitas Airlangga (Unair) mengklaim sudah memperoleh dua senyawa baru yang berhasil disintesis. Saat ini kedua senyawa tengah menjalani proses uji preklinis.

"UNAIR juga telah berhasil mendapatkan whole genome sequences dari enam jenis virus COVID-19 yang menginfeksi pasien Indonesia,” tutur Koordinator Produk Riset Covid-19 Universitas Airlangga Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih saat menggelar jumpa pers di Hall Lantai 1 Kantor Manajemen Kampus C Unair Surabaya, ditulis, Sabtu, 9 Mei 2020.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Selain itu, Prof Nyoman menambahkan, terdapat sejumlah perkembangan laporan lain riset COVID-19 yang telah dilakukan Unair.  Di antaranya, uji etik, pengkulturan sel vero, sel ginjal, HSC, dan NK cell, sudah berhasil dilakukan sebagai serangkaian uji efektivitas obat dan kombinasi obat SARS Cov-2 khas Indonesia.

"Uji etik, pengkulturan sel vero, sel ginjal, HSC, dan NK cell, sudah berhasil dilakukan. Kemudian uji toksisitas juga sudah berhasil didapat,” ucapnya.

"Saat ini masih berlangsung analisis stabilitas kombinasi, RT-PCR u analisis uji tantang voris, multiplicity of infection,” tambahnya.

Prof Nyoman menuturkan, dari analisis yang telah dilakukan, disebutkan hingga saat ini belum ada obat khusus yang bisa menyembuhkan COVID-19. Selain itu, belum ada vaksin khusus yang ditemukan untuk masyarakat Indonesia. Meski demikian, timnya terus berupaya meneliti terkait COVID-19.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.