Sukses

Polda Jatim Jaring 15.699 Pelanggar Selama PSBB Surabaya Raya Tahap Pertama

Pelanggar dari golongan roda empat atau mobil tercatat sebanyak 2.445 orang selama PSBB Surabaya Raya tahap pertama.

Liputan6.com, Surabaya - Pelanggar penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Surabaya Raya pada tahap pertama tercatat 15.699 hingga 10 Mei 2020. Dari jumlah tersebut didominasi pengendara roda dua atau sepeda motor yang mencapai 6.426.

"Yang tidak menggunakan masker ada 1.865, sedangkan tidak menggunakan sarung tangan ada 4.109," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol, Trunoyudo Wisnu Andiko, Senin (11/5/2020). 

Sisanya yaitu ojek daring yang mengangkut penumpang 334 orang. Ada pula 112 pelanggar tetapi berboncengan meskipun bukan dalam satu kartu keluarga (KK) saat PSBB Surabaya Raya. Sedangkan pengendara motor dengan suhu tubuh di atas batas maksimum ada enam orang.

Lebih lanjut, terkait pelanggar dari golongan roda empat atau mobil tercatat sebanyak 2.445 orang. Didominasi tidak menggunakan masker 1.232 orang selama PSBB Surabaya Raya tahap pertama.

Melebihi batas jumlah kapasitas penumpang 50 persen ada 1.211 orang. Sementara itu untuk pelanggar kendaraan umum atau barang yang totalnya ada 1.434 orang, 810 didominasi tidak memakai masker. 

"Ada juga yang melebihi batas jumlah kapasitas penumpang 50 persen, ada 414 kasus. Tidak menjaga jarak antarpenumpang 169 orang, sedangkan melebihi batas jam operasional 42 orang," ucap dia. 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masyarakat Diminta Lebih Patuh

Masih banyak pelanggar ini, diharapkan masyarakat untuk menjadi polisi bagi dirinya sendiri. Trunoyudo juga meminta masyarakat bisa lebih mematuhi peraturan saat PSBB untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. 

"Saya selalu menyebutkan bahwa Polda Jatim juga meningkatkan partisipasi masyarakat bersama dengan TNI dan pemerintah provinsi terkait dengan community police," kata dia.

"Ini adalah community masyarakat bagaimana masyarakat memposisikan dirinya untuk melawan virus Corona yang harus dipahami," ia menambahkan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.