Sukses

Keunggulan TCM RSUD Waluyo Jati Probolinggo untuk Periksa Sampel Uji Seka Pasien Corona Covid-19 

Pemkab Probolinggo akan mengoperasikan Tes Cepat Molekuler (TCM) yang dimiliki RSUD Waluyo Jati Kraksaan untuk memeriksa sampel uji seka pasien yang terindikasi Corona Covid-19

Liputan6.com, Surabaya Pemkab Probolinggo akan mengoperasikan Tes Cepat Molekuler (TCM) yang dimiliki RSUD Waluyo Jati Kraksaan untuk memeriksa sampel uji seka pasien yang terindikasi Corona Covid-19 dengan metode real time Polymerase Chain Reaction (PCR). Rencananya, hari ini TCM bisa segera dioperasikan untuk memeriksa sampel uji seka pasien untuk hal-hal darurat dan prioritas.

Direktur RSUD Waluyo Jati Kraksaan Mansur mengatakan  alat ini merupakan modifikasi yang sebelumnya berfungsi untuk mendiagnosis kuman tubercolosa (TB). Dengan adanya tambahan cartridge khusus pada alat ini, maka fungsinya akan sama yakni untuk mengenali RNA (ribonucleic acid) virus melalui spesimen sampel uji seka.

Akurasi alat ini juga mencapai 90 persen jauh melebihi metode antigen dan rapid antibodi.

Alat itu memungkinan Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo melakukan diagnosis mandiri dan masif terhadap spesimen uji seka. Sebelumnya, pemeriksaan sampe uji seka harus dikirim ke laboratorium rujukan Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Surabaya dengan waktu tunggu yang relatif cukup lama.

“Tenaga medis di RSUD Waluyo Jati akan mendapatkan kursus dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui teleconference dan mudah-mudahan pekan ini mereka mendapatkan pelatihan langsung dari Jakarta," ujar Anang Budi Yoelijanto, Juru Bicara Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo, seperti yang dikutip dari Antara, Selasa (12/5/2020).

Ia menjelaskan satu cartridge untuk satu orang dan membutuhkan waktu 1,5 jam, sehingga diperkirakan dalam sehari bisa melayani 30 sampai 40 spesimen sampel uji seka pasien Corona Covid-19 di Probolinggo. Alat ini diprioritaskan untuk pasien konfirmasi, PDP, ODP dan rapid test dengan hasil reaktif.

Sementara, untuk pasien yang tidak masuk kriteria skala prioritas maka sampel uji seka tetap dikirim ke laboratorium Surabaya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.