Sukses

Seorang Warga Probolinggo Baru Terkonfirmasi COVID-19 Setelah Meninggal

Bahkan sampai meninggal dunia, pasien masih masuk dalam kategori PDP, tetapi pada Minggu, 17 Mei 2020 hasil swabnya muncul dan dinyatakan positif.

Liputan6.com, Jakarta - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menyatakan seorang warga Desa Mentor, Kecamatan Sumberasih, terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona pada Minggu malam, 17 Mei 2020, setelah meninggal dunia saat statusnya menjadi pasien dalam pengawasan (PDP).

"Pasien tersebut sudah dirawat lama di rumah sakit sejak 4 Mei 2020 dan kondisinya tidak terlalu bagus. Tadi meninggal dunia dan langsung dimakamkan," kata Juru Bicara Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr Anang Budi Yoelijanto di Probolinggo, Minggu malam, 17 Mei 2020.

Menurut dia, warga Desa Mentor yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu berjenis kelamin perempuan dan berusia 60 tahun, dilansir dari Antara.

"Bahkan sampai meninggal dunia itu masih masuk dalam kategori PDP, namun hari ini hasil swabnya muncul dan dinyatakan positif, sehingga dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 setelah meninggal dunia," katanya.

Anang menjelaskan, untuk pelacakannya sudah dilakukan karena status PDP COVID-19 itu sudah dilacak oleh tim kesehatan, sehingga sejak awal masuk sebagai PDP memang sudah dilakukan penelusuran.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

25 Persen Positif dari Tenaga Medis

Orang yang dekat dengan pasien, lanjutnya, terkonfirmasi positif akan diakukan pemeriksaan rapid test, prosedurnya memang seperti itu. Dari awal dia memang PDP, apalagi pasien itu sudah lama sekali dirawat di rumah sakit dan merupakan klaster lokal.

Sementara itu, sekitar 25 persen dari seluruh orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Probolinggo merupakan tenaga kesehatan, dengan faktor utama yang menyebabkan mereka terinfeksi virus corona, antara lain saat mereka beraktivitas di Asrama Haji Sukolilo Surabaya dan perlunya komitmen tentang kedisiplinan protokol kesehatan,

"Selama ini protokol kesehatan kadang-kadang siapapun menjadi tidak tertib. Kalau semua menjadi disiplin, mau tenaga kesehatan atau masyarakat umum, Insya-Allah tidak akan terjadi penularan-penularan," ujarnya.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo, hingga Minggu malam tercatat 44 warga yang terkonfirmasi positif, 56 pasien dalam pengawasan (PDP), dan 447 orang dalam pemantauan (ODP), demikian Anang Budi Yoelijanto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.