Sukses

UINSA Minta Maaf atas Pipa Utama PDAM Jebol di Kawasan Gunung Anyar Surabaya

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) meminta maaf atas jebolnya pipa utama PDAM karena terkena tiang pancang di lokasi proyek pembangunan kampus.

Liputan6.com, Jakarta - Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) meminta maaf atas jebolnya pipa utama PDAM karena terkena tiang pancang di lokasi proyek pembangunan kampus II Tambak Sumur, Gunung Anyar, Surabaya, Jawa Timur. Jebolnya pipa PDAM Surya Sembada itu terjadi pada Minggu, 17 Mei 2020.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Semoga bisa diatasi sesegera mungkin oleh PDAM dan pelaksana proyek," ujar  Rektor UINSA Surabaya Prof. Dr. Masdar Hilmy, seperti dikutip dari Antara, Senin (18/5/2020).

Dia menuturkan, saat ini pihak pelaksana proyek dalam hal ini Adhi Karya dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya sedang menangani pipa PDAM yang jebol akibat tiang pancang proyek. 

Saat ditanya apakah dalam hal ini kurang adanya koordinasi, Masdar menuturkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi jauh-jauh hari dengan Pemerintah Kota Surabaya dan PDAM Surya Sembada Surabaya. 

"Bahkan, saya audiensi langsung dengan pak Mujiaman (Dirut PDAM Surabaya) dan bu wali kota (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) juga. Setelah itu pihak proyek yang lebih tahu," ujar dia.

Mengenai penyebab jebolnya pipa PDAM Surya Sembada Surabaya, Masdar mengatakan yang lebih mengetahui adalah pelaksana proyek.  "Secara teknis sepenuhnya diserahkan kepada pelaksana proyek. Saya juga tidak paham mengapa bisa mengenai pipa. Padahal rapat sudah berkali-kali," ujar dia.

Saksikan Video di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

30 Ribu Pelanggan Terkena Dampak

Dirut PDAM Surabaya Mujiman mengatakan kasus jebolnya pipa PDAM di lokasi kampus II UINSA kali ini mirip dengan beberapa waktu lalu yang terjadi di Purimas Gunung Anyar Surabaya. Lokasinya juga berada sekitar 500 meter dari kebocoran pipa saat itu.  

"Persis kasus semula, tapi orangnya lain. Kami sudah memberikan rambu-rambu semuanya, ternyata dia (pelaksana proyek) melanggar jalur yang tidak boleh disentuh akhirnya disentuh," kata Mujiaman.

Dia menuturkan, pipa yang jebol berdiameter 1.000 milimeter itu mampu mengalirkan 1 liter air per detik kepada 80 pelanggan. Sedangkan air yang terbuang saat ini sekitar 300 liter per detik, sementara lainnya masih tetap berjalan.  "Jadi sekitar 30 ribuan pelanggan saat ini yang terganggu. Sedangkan yang paling terdampak wilayah Gunung Anyar," ujar dia.

3 dari 3 halaman

Adhi Karya Fokus Percepatan Perbaikan Pipa PDAM Surya Sembada Jebol

Sementara itu,PT Adhi Karya (Persero) Tbk. selaku pelaksana proyek pembangunan kampus II Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) menyatakan saat ini masih fokus percepatan perbaikan pipa utama PDAM yang jebol.

"Saat ini kami masih berkoordinasi dengan pihak PDAM dan UINSA dalam percepatan perbaikan pipa," kata perwakilan Adhi Karya untuk proyek pembangunan kampus II UINSA Abdul Somad seperti dikutip dari Antara.

Mengenai ganti rugi terkait dampak pipa PDAM yang jebol di lokasi proyek, Somad mengatakan pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. Begitu juga dengan adanya pengajuan gugatan dari perwakilan kelompok (class action). "Untuk keterangan soal itu satu pintu ya," katanya singkat sambil mengakhiri pembicaraan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.