Sukses

Ketua Gugus Kuratif Jatim: Ibu Hamil Rentan Terjangkit Corona COVID-19

Ketua Gugus Kuratif COVID-19 Jatim, Joni Wahyuhadi menuturkan, satu fungsi PSBB ini adalah melindungi orang dengan premorbid termasuk ibu hamil.

Liputan6.com, Surabaya - Ketua Gugus Kuratif COVID-19 Jatim, Joni Wahyuhadi menuturkan, ibu hamil termasuk dalam kategori orang rentan terjangkit Corona COVID-19 karena imunitasnya yang berubah.

Joni bahkan mengatakan, ibu hamil masuk dalam kategori premorbid atau penyakit penyerta yang bisa menimbulkan risiko kematian pada pasien terpapar Corona COVID-19.

"Jantung, Diabetes, TBC, ketuaan, orang hamil itu betul-betul harus dijaga. Imunitas orang yang sedang hamil itu berubah. Respons terhadap virus dan penyakit juga berubah," ujarnya dalam konferensi pers live streaming di Gedung Negara Grahadi Surabaya, ditulis Selasa, (19/5/2020).

Sebab itulah, Joni menekankan pentingnya masyarakat memahami fungsi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dia menuturkan, salah satu fungsi PSBB ini adalah melindungi orang dengan premorbid.

"Seperti orang dengan diabetes kemungkinan mortalitas akibat Covid-19 itu 1,6 kali lebih besar dari orang normal. Jantung lebih besar lagi. Termasuk orang lansia, risikonya 2,51 kali lebih besar," ucapnya. 

Joni menegaskan, orang-orang berisiko tinggi terjangkit Corona COVID-19 itu, selama masa PSBB berlaku baik di Surabaya Raya maupun di Malang Raya harus betul-betul diterapkan physical distancing atau jaga jarak yang lebih ketat.

Saksikan Video di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perawat RS Royal Surabaya Tutup Usia Diduga karena COVID-19

Ari Puspita Sari seorang perawat di Rumah Sakit Royal Surabaya meninggal pada Senin di RSAL dr Ramelan Surabaya setelah menjalani perawatan selama tiga hari.

Perawat yang sedang mengandung dan mengalami gejala mirip Covid-19 itu kondisinya semakin memburuk meski sudah mendapatkan perawatan secara intensif di RSAL Surabaya.

Senin pagi sekitar pukul 10.50 WIB, RSAL Surabaya menyampaikan kabar kepada RS Royal Surabaya, kalau nyawa perawat itu sudah tidak bisa diselamatkan. Informasi tentang meninggalnya perawat ini sempat viral di media sosial.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.