Sukses

Tim Gugus Tugas COVID-19 Sebut Tak Ada Klaster Baru di Jatim

Data yang terakhir yang dipaparkan Pemprov Jatim secara keseluruhan total klaster di Jatim berjumlah 57 klaster.

Liputan6.com, Surabaya - Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Kohar Hari Santoso menegaskan sampai sekarang tidak ada penambahan klaster baru di Jawa Timur (Jatim).

Walaupun ada penambahan 91 pasien positif baru di Jawa Timur, lanjut Kohar, penambahan tersebut berasal dari klaster yang lama.

"Bukan klaster baru tapi penambahan jumlah kasus di dalam klaster itu," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa malam, 19 Mei 2020.

"Seperti diketahui (di Jawa Timur) ada klaster pabrik rokok, pondok pesantren, pasar. Kalau jumlah klaster barunya tidak (bertambah)," ucap Kohar.

Dari data yang terakhir yang dipaparkan Pemprov Jatim secara keseluruhan total klaster di Jatim berjumlah 57 klaster dan Kota Surabaya penyumbang klaster terbanyak yaitu 14 klaster. 

Saksikan Video di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Update Corona COVID-19 di Jatim pada 19 Mei 2020

Sebelumnya, dinamika persebaran kasus Corona COVID-19 meningkat cukup signifikan di Jawa Timur (Jatim). Hari ini tercatat ada penambahan kasus baru pasien positif COVID-19 sebanyak 91 orang di Jatim.

"Untuk kasus baru pasien positif COVID-19 ada penambahan 91 orang, sehingga secara keseluruhan totalnya menjadi 2.372 orang," ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa malam, 19 Mei 2020.

Khofifah menuturkan, 91 orang itu berasal dari masing-masing satu dari Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Jombang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Bondowoso, Kota Mojokerto, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Blitar, Kota Kediri dan Kabupaten Tuban.

Kemudian masing-masing dua pasien COVID-19 berasal dari Kabupaten Malang, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Bojonegoro.

"Lalu masing-masing lima berasal dari Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Mojokerto, 6 dari Kabupaten Sampang dan 60 dari Kota Surabaya," ucap Khofifah.

"Untuk orang dengan status PDP dari angka 5.014 kini menjadi 5.198 dan untuk yang berstatus ODP dari angka 22.859 kini naik menjadi 22.985 orang," ia menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.